Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Alami Pailit, Aset iRobot Akan Dijual ke Perusahaan Tiongkok
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – iRobot, perusahaan yang mempopulerkan penyedot debu robotik ke pasar global melalui produk ikonik Roomba, resmi mengajukan kebangkrutan Bab 11. Perusahaan berbasis di Massachusetts, Amerika Serikat, ini berencana menjual seluruh asetnya kepada pemasok utamanya, perusahaan asal Tiongkok bernama Picea Robotics.

Dalam siaran pers resmi, iRobot menyatakan bahwa jika penjualan tersebut disetujui oleh Pengadilan Niaga, perusahaan akan tetap dapat beroperasi seperti biasa. Langkah ini disebut akan memungkinkan iRobot melanjutkan peta jalan pengembangan produknya serta mempertahankan kehadiran globalnya.

iRobot memperkirakan proses kesepakatan akan rampung pada Februari 2026. Selama periode tersebut, perusahaan menegaskan tidak akan ada gangguan terhadap layanan utama, termasuk fungsi aplikasi, program pelanggan, kerja sama mitra global, rantai pasokan, maupun dukungan produk. Dengan demikian, pengguna Roomba tetap dapat menggunakan perangkat mereka seperti biasa, termasuk memperoleh suku cadang dan bahan habis pakai.

Namun, iRobot mengonfirmasi bahwa pemegang saham biasa akan mengalami kerugian total dan tidak akan menerima pemulihan atas investasi mereka jika kesepakatan tersebut disetujui. Perusahaan juga tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai dampak kebangkrutan ini terhadap karyawan, baik di Amerika Serikat maupun di negara lain.

Pengajuan kebangkrutan ini telah lama diperkirakan, terutama setelah Amazon membatalkan rencana akuisisi iRobot senilai 1,7 miliar dolar AS pada tahun lalu. Pembatalan tersebut terjadi menyusul ancaman veto dari regulator Uni Eropa. Sejak saat itu, kondisi keuangan iRobot terus memburuk, hingga pada Maret 2025 perusahaan menyampaikan kepada investor bahwa mereka memiliki keraguan atas kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan usaha.

Perkembangan ini menjadi pukulan bagi perusahaan yang menciptakan pasar penyedot debu robotik modern. iRobot meluncurkan Roomba pertama pada tahun 2002 dan mendominasi pasar tersebut selama lebih dari satu dekade. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ukuran pasar menyusut, terutama sejak pandemi Covid-19, sementara persaingan semakin ketat dengan kehadiran merek-merek seperti Roborock dan Dreame.

Meski iRobot sempat memperbarui lini produknya awal tahun ini dengan menghadirkan model baru seperti Roomba 105 Vac Robot dan Roomba Plus 505 Combo Robot + AutoWash Dock, langkah tersebut gagal mendongkrak penjualan secara signifikan. Perusahaan juga dilaporkan terdampak serius oleh tarif impor sebesar 46 persen yang diberlakukan pada produk buatan Vietnam untuk pasar AS, lokasi utama manufaktur iRobot.

Jika penjualan aset disetujui, iRobot menyatakan optimistis dapat bangkit kembali. CEO iRobot, Gary Cohen, mengatakan bahwa langkah ini merupakan upaya penting untuk menyelamatkan masa depan perusahaan.

“Pengumuman hari ini menandai tonggak penting dalam mengamankan masa depan jangka panjang iRobot,” ujar Cohen. “Transaksi ini akan memperkuat posisi keuangan kami dan membantu memastikan keberlanjutan bagi konsumen, pelanggan, dan mitra kami.”

SHARE:

Waspada Penipu Siber Incar Penggemar Stranger Things

Smartphone Gaming Usung Konsep Xperia Play dengan Sentuhan Modern