Technologue.id, Jakarta - Busi merupakan salah satu komponen penting pada kendaraan. Peran busi sangat vital yakni untuk menghasilkan percikan api yang diperlukan dalam membakar campuran udara dan bensin di ruang pembakaran. Untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna, dibutuhkan busi berkualitas baik.
Namun, masih banyak pemilik kendaraan yang menggunakan busi palsu atau imitasi karena harganya yang murah. Padahal, busi palsu ini justru membuat mesin kendaraan cepat rusak. Alih-alih ingin mendapatkan hasil yang baik dengan mengganti busi baru, malah mendapatkan kerugiam.
Baca Juga:
Mengupas Teknologi pada Busi Kendaraan dari Segi Manufaktur
Busi palsu memiliki kualitas material yang rendah. Hal ini memungkinkan adanya dampak buruk pada kendaraan seperti:
- Busi cepat mati
- Kendaran menjadi susah di stater
- Mesin jadi brebet
- Boros bahan bakar
- Kemungkinan terburuk membuat piston jebol
"Konsumen harus hati-hati dalam membeli busi untuk kendaraannya. Belilah busi di penjual yang terpercaya atau di official store," ujar Diko Oktaviano, Aftermarket Technical Support Niterra Mobillity Indonesia (NGK).
Ciri-ciri busi palsu:
- Cetakan logo merek tidak tercetak rapih
- Tidak terdapat kode produksi
- Harga jual jaug di bawah harga pasaran
"Ada beberapa indikasi busi palsu dari cetakan logo merek atau potongannya tidak rapih. Kemudian harga jualnya jauh di bawah pasaran dan tidak adanya kode produksi," jelas Diko.
Baca Juga:
Liburan Idul Adha, Cek Kondisi Mobil Setelah Digunakan Perjalanan Jauh
Bagi para produsen dan penjual busi palsu di toko offline maupun online, berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis Pasal 100, 101, 102 memperdagangkan barang palsu merupakan tindakan pidana yang dapat diproses hukum.
"Kami akan menindak tegas bagi toko offline maupun online yang mempedagangkan produk busi NGK palsu dengan mengambil tindakan hukum terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam hal tersebut," tutup Diko.