Technologue.id, Jakarta - Blackberry mengumumkan penjualan portofolio paten inti bisnisnya senilai US$ 600 juta (Rp 8,6 triliun).

Dilansir Ars Technica (1/2/2022), pembeli paten tersebut adalah perusahaan baru bernama Catapult IP Innovations Inc. BlackBerry mengatakan patennya untuk "perangkat seluler, perpesanan, dan jaringan nirkabel." Yang artinya itu seputar BlackBerry, keyboard QWERTY, dan BlackBerry Messenger (BBM).

Baca Juga:
Bye-bye, Blackberry OS Tamat!

BlackBerry mengatakan transaksinya dengan Catapult IP Innovations Inc. tak akan memengaruhi penggunaan produk atau layanannya oleh pelanggan. Langkah ini dilakukan beberapa minggu setelah BlackBerry mencabut layanan bisnis smartphone-nya.

Menurut BlackBerry, kesepakatan itu akan didanai melalui pinjaman US$450 juta dari sindikat pinjaman yang dipimpin oleh Third Eye Capital yang berbasis di Toronto.

Sementara sisanya US$150 juta adalah wesel bayar dengan pembayaran pertama jatuh tempo dalam tiga tahun.

Proses penjualan diperkirakan memakan waktu hingga 210 hari.

Baca Juga:
Blackberry Akan Lahir Kembali?

Blackberry pernah berusaha melisensikan namanya ke berbagai pihak ketiga yang mencoba menghidupkan kembali masa kejayaannya. Yang pertama adalah TCL, yang menjual beberapa ponsel QWERTY BlackBerry, namun gagal.

Belakangan tahun itu, sebuah perusahaan bernama OnwardMobility juga mengambil merek BlackBerry dan berjanji untuk meluncurkan telepon pada tahun 2021. Tetapi upaya itu ditunda hingga tahun depan.

Bisnis utama BlackBerry saat ini hanya berkisar seputar infotainment mobil—di mana sistem operasi QNX-nya merupakan pilihan populer bagi produsen mobil—dan keamanan perusahaan.