Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Bocoran Prosesor Google Tensor untuk Pixel 6, Pakai Core Jadul?
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Google belum secara gamblang membeberkan spesifikasi teknis dari prosesor pertama buatannya sendiri. Tensor, begitu nama chip itu, hanya dikatakan bakal lebih mengandalkan kemampuan artificial intelligence (AI) dan machine learning (ML).

Namun kini muncul bocoran spesifikasi teknis dari Tensor, yaitu komposisi core untuk CPU-nya. Berdasarkan laporan dari XDA, yang mengacu pada hasil pengujian Geekbench dan informasi dari seseorang yang mengaku mempunyai Pixel 6 Pro, komposisi core di Tensor ini terdiri dari 2x Arm Cortex-X1 clock pada 2.802GHz, 2x Arm Cortex-A76 dengan clock 2.253GHz, dan 4x Arm Cortex-A55 dengan clock 1.80GHz

Baca Juga:
Chip Google Tensor Adalah Samsung Exynos?

Komposisi core ini pun terbilang unik dan aneh. Begitu yang dipikirkan oleh XDA Developer, sebagaimana dikutip dari AndroidAuthority (15/9/2021).

Masalah paling mencolok dengan spesifikasi yang tercantum di atas adalah 2x ARM Cortex-A76. Itu adalah model yang diluncurkan pada 2018 dan sejak itu telah digantikan oleh model A77 dan A78. Yang menjadi pertanyaan di sini, mengapa Google menggunakan hardware berusia bertahun-tahun dalam chipset debutnya?

Selain itu, keanehan juga muncul dengan adanya penggunaan dua core Cortex-X1.

Cortex-X1 dirilis ARM pada 2020 untuk agar pembuat chip bisa meningkatkan performanya, dengan clock speed yang sangat kencang. Dengan penggunaan dua Cortex-X1, seharusnya Tensor bakal bisa menyalip performa chip dari Qualcomm ataupun Samsung (Keduanya memakai core tersebut di Snapdragon 888 dan Exynos 2100).

Baca Juga:
Mengenal Tensor, Chip Bikinan Google di Pixel 6

Namun Cortex-X1 ini dipasangkan dengan Cortex-A76, yang notabene merupakan core kencang jadul. Dua generasi di bawah Cortex-A78 yang dipakai di Snapdragon 888 serta Exynos 2100 untuk menemani Cortex-X1.

Penggunaan Tensor merupakan kesempatan pertama Google untuk mengembangkan produk semacam ini, dan jika tidak berhasil, akan sulit untuk memenangkan konsumen di masa mendarang. Orang akan berasumsi bahwa perusahaan tidak menggunakan perangkat keras chip terbaru untuk memastikan kekuatan pemrosesan paling banyak bersama dengan efisiensi energi terbaik.

Spekulasi muncul mengatakan bahwa Google mungkin khawatir tentang masalah pasokan karena kekurangan chip global. Atau mungkin Google hanya mencoba mengambil jalan pintas untuk menekan biaya? Ada banyak alasan potensial, tetapi apa pun yang terjadi, itu bukan pertanda baik untuk kecepatan dan efisiensi daya Tensor.

SHARE:

Indosat Bagikan Hadiah Natal untuk Anak di Wilayah Timur

Galaxy S25 Miliki Fitur Pengisian Daya Nirkabel Qi2 Mirip iPhone?