Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Bos Facebook Susah Lepas dari Tudingan Monopoli
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – CEO Facebook, Mark Zuckerberg, telah hadir di Capitol Hill pada Selasa (10/04/2018) waktu setempat untuk menjawab pertanyaan dari para Senator Amerika Serikat terkait skandal penyalahgunaan data pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica. Zuck dicecar beragam pertanyaan selama lima jam di sesi tersebut. Dari rentetan pertanyaan yang dialamatkan pada bapak satu anak itu, ada segelintir yang cukup "menohok". Contohnya yaitu saat Senator Lindsey Graham membawa isu monopoli ke tengah diskusi.

Baca juga:

Facebook Bisa Rekam Pembicaraan Telepon Anda? Ini Respons Zuckerberg

"Siapa kompetitor terberat Facebook?" tanya Graham. Mendapat jawaban itu, Zuck pun memulai penjelasannya dengan tegas bahwa ia dan timnya punya banyak kompetitor. Namun setelahnya, pria yang kekayaannya melebihi Rp800 triliun tersebut seakan memberi jawaban yang berputar-putar. Zuck justru mengelompokkan kompetitor Facebook dalam beberapa kategori. Tak puas dengan respons itu, Senator Graham memotong dan memberi penjelasan lebih detail.

Baca juga:

Tak Puas dengan Respons Facebook, Kemkominfo Kirimkan SP II

"Begini maksud saya. Kalau saya membeli sebuah mobil Ford lalu mobil itu tidak bekerja sebagaimana mestinya dan saya tidak menyukainya, saya bisa membeli sebuah Chevrolet. Kalau saya tidak suka dengan Facebook, apa produk serupa yang bisa saya pakai?" tanyanya, yang sekali lagi hendak dijawab bos Facebook dengan kategori kompetitor yang mereka hadapi. "Saya tak bicara tentang kategori. Saya bicara tentang kompetisi riil yang Anda hadapi," bantah Senator Graham lagi. Sampai pada akhirnya, Zuck dituding satu pertanyaan yang tanpa tedeng aling-aling. "Menurut Anda apakah Anda menjalankan monopoli?" tanya Graham, seperti dikutip dari TheVerge.com (10/04/2018).

Baca juga:

Data Netizen Indonesia Bocor, Facebook Dibayangi Denda Rp12 Miliar

Pria 33 tahun yang sebelumnya masih kesulitan memberikan satu platform atau perusahaan swasta yang jadi alternatif terbaik Facebook itu merespons, "Menurut saya, hal seperti itu tidak ada." Mark Zuckerberg seakan kesulitan untuk lepas dari tudingan monopoli di industri teknologi saat ini. Walaupun ia menyebut perusahaan teknologi besar lain seperti Google, Apple, Amazon, dan Microsoft sebagai kompetitor Facebook, layanan mereka tidak beradu langsung dengan Facebook, hanya tumpang-tindih dalam beberapa hal saja. Sementara itu, Facebook Inc. sendiri gemar mengakuisisi platform lain yang mereka rasa potensial, seperti WhatsApp dan Instagram.

SHARE:

Kemenperin Rebranding Program Pengembangan Startup

Galaxy S25 Bakal Beredar di Pasar Global Mulai Februari 2025?