Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Bos Facebook Tak Jawab Pertanyaan Penting Ini di Hadapan Parlemen Eropa
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Selasa (22/05/2018) petang waktu Brussels, Belgia, CEO Facebook Mark Zuckerberg berhadapan dengan para anggota Parlemen Eropa untuk memberi kesaksian dan penjelasan terkait platform ciptaannya, terutama tentang topik kebijakan proteksi data. Testimoni yang berlangsung selama sekitar 90 menit itu lebih kurang berformat sama seperti saat ia bersaksi di hadapan Kongres Amerika Serikat.

Baca juga:

Vietnam Mulai Keras Awasi Facebook dan Google

Namun, mengutip VentureBeat.com (22/05/2018), anggota Parlemen Eropa dari Inggris, Syed Kamall, tidak puas dengan penjelasan Zuck. Sebab, pria 34 tahun itu kurang gamblang menjelaskan tentang shadow profile. Shadow profile yang dimaksud oleh Kamall tersebut adalah "profil bayangan" yang dibuat Facebook dari netizen yang bukan penggunanya.

Baca juga:

Netizen Malah Lebih Aktif di Facebook Pasca Skandal Cambridge Analytica

Di momen itu, Zuck mengklaim kalau sejauh ini pihaknya memang mempelajari aktivitas warganet yang belum sign-in di platformnya. Akan tetapi, hal ini hanya dilakukan kepada mereka yang sebelumnya sudah terdaftar sebagai pengguna Facebook. Kata bapak satu anak itu, hal ini bertujuan untuk "memahami bagaimana netizen menggunakan layanannya dan mencegah aktivitas buruk." "Tapi kalau Anda bukan pengguna Facebook, bagaimana Anda bisa menghentikan data Anda ditransfer [ke Facebook]?" tanya Kamall. Zuck lantas menjawab kalau dari segi keamanan, pengumpulan data non-pengguna Facebook tetap penting dilakukan untuk mengamankan komunitas pengguna Facebook.

Baca juga:

Facebook Bikin Cryptocurrency Sendiri

Kesaksian Zuck di atas sepertinya masih layak untuk diperdebatkan. Dalam testimoni sebelumnya April lalu di hadapan U.S. House Energy and Commerce Committee, CEO Facebook Inc. itu mengaku tak familiar dengan istilah shadow profile. Namun faktanya, di tahun 2013, perusahaannya menemukan bug yang berhasil mengekspos alamat email dan nomor ponsel 6 juta penggunanya. Yang cukup mencengangkan, sejumlah korban yang datanya terumbar itu mengklaim tidak pernah memberikan data apa pun pada Facebook. Selain itu bulan lalu, Zuck juga telah mengakui kalau pihaknya memang memata-matai netizen yang bukan penggunanya. Lewat fitur "like" dan "share" di situs atau aplikasi lain, Facebook dapat melacak pergerakan virtual Anda, meskipun Anda belum pernah mendaftar ke Facebook atau sudah log-out dari akun Anda. Kendati demikian, mereka mengklaim tidak mencoba mempelajari karakteristik netizen yang bukan penggunanya itu.

SHARE:

Menkomdigi: Keamanan Siber Jadi Fondasi Keberlanjutan Transformasi Digital

Pelopor Internet Indonesia Berpulang, Indonesia Kehilangan Pahlawan Internet