Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Donald Trump Hiasi Hasil Pencarian Gambar "Idiot", Ini Alasan CEO Google
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Ada fenomena menarik di mesin pencarian Google. Ketika Anda mencari gambar dengan keyword "idiot", hasil pencarian tersebut didominasi oleh wajah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Hal itu masih berlaku ketika redaksi menurunkan tulisan ini. Apa sebabnya? CEO Google, Sundar Pichai, telah menjelaskan penyebabnya di hadapan Kongres Amerika Serikat, terutama kepada Zoe Lofgren, anggota Kongres AS yang mencurigai ada pihak yang sengaja mengintervensi hasil pencarian itu.

Baca juga:

2018, Netizen Indonesia Cari Topik Apa Saja di Google?

Melansir TheVerge.com (11/12/2018), Pichai membeberkan secara singkat bagaiman search engine bekerja. Katanya, Google menyediakan hasil pencarian secara real-time setiap kali Anda dan warganet lain mengetikkan kata kunci yang dikehendaki. Google, yang sudah mengindeks jutaan halaman di internet, lalu mengambil kata kunci tersebut mencocokkannya dengan laman terkait. "Relevansi, kesegaran, popularitas, dan bagaimana orang lain menggunakannya adalah faktor yang penting. Berdasarkan hal-hal itu, Anda tahu, pada waktu tertentu, kami mencoba untuk menemukan hasil terbaik untuk permintaan itu," tambahnya.

Baca juga:

Google Allo Susul Google Plus ke Liang Lahat

Google sendiri dituding telah sengaja bersikap bias terhadap hasil pencarian yang ditampilkannya. Terlebih, hasil tersebut menyangkut Donald Trump selaku kepala negara Negeri Paman Sam.

Baca juga:

Medsos Sakaratul Maut Ini Diserang Hacker, 52 Juta Pengguna Terancam

Namun faktanya, Trump bukanlah presiden AS pertama yang mengalami hal ini. Di tahun 2000-an, hasil pencarian dengan kata kunci "miserable failure" atau "kegagalan yang menyedihkan" memunculkan nama George W. Bush, Presiden AS ke-43.

SHARE:

Kemenperin Rebranding Program Pengembangan Startup

Galaxy S25 Bakal Beredar di Pasar Global Mulai Februari 2025?