Technologue.id, Jakarta - Dalam perlombaan inovasi AI, Elon Musk tidak tinggal diam dengan hanya melihat OpenAI yang mendominasi pasar. Bos SpaceX itu juga mengembangkan startup yang dinamakan xAI.
Startup AI tersebut merupakan salah satu dari banyak proyek Elon Musk, yang melahirkan Grok sebagai produk chatbot berbasis AI. Terkini, Elon Musk akan menjadikan Grok sebagai sumber terbuka.
Tidak mengherankan jika Musk akan membuat Grok menjadi open-source, chatbot yang mirip dengan ChatGPT. Langkah ini dilakukan hanya beberapa hari setelah Musk menggugat OpenAI karena tidak lagi menjadi organisasi nirlaba sumber terbuka.
"Minggu ini, @xAI akan membuka sumber Grok," tulis Musk di X, Senin pagi. Grok hanya tersedia bagi orang yang membayar langganan bulanan USD16 untuk X.
Baca Juga:
Dapat Pendanaan Tahap Awal, Untukmu.AI Siap Disrupsi Industri Pemberian Hadiah
Dengan menjadikan Grok open source, publik akan memiliki akses bebas untuk bermain-main dengan kode. Seperti yang ditunjukkan oleh Reuters, teknologi sumber terbuka seperti Grok memiliki peluang untuk membantu mempercepat inovasi karena ada lebih banyak orang yang dapat mengaksesnya. Namun aksesibilitas ini bisa saja dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan.
Musk tidak merinci aspek apa dari Grok yang akan menjadi open source, seperti apa tampilannya, atau apa dampaknya. Cukup jelas bahwa ini ada hubungannya dengan perselisihan antara OpenAI dan Musk. Musk mendirikan OpenAI bersama Sam Altman dan banyak hal telah berubah sejak saat itu, banyak hal yang tampaknya tidak disukai Musk.
“Sampai hari ini, situs web OpenAI terus menyatakan bahwa piagamnya adalah untuk memastikan bahwa AGI 'memberi manfaat bagi seluruh umat manusia.' Namun kenyataannya, OpenAI telah bertransformasi menjadi anak perusahaan de facto sumber tertutup dari perusahaan teknologi terbesar di dunia: Microsoft,” demikian isi gugatan Musk, menurut TechCrunch.