Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Facebook Bikin AI yang Bisa Deteksi Meme Provokatif dan Hoax
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Supaya platformnya makin nyaman bagi kebanyakan orang, Facebook menyiapkan senjata perang baru terhadap konten-konten negatif. Lewat blog resminya (11/09/2018), raksasa media sosial itu menyiapkan sebuah sistem machine learning bernama Rosetta. Dijabarkan lebih lanjut, Rosetta dapat mengidentifikasi teks dalam gambar dan video, lalu mentranskripnya ke suatu bentuk yang dapat dibaca oleh mesin. Kegunaan mudahnya, Rosetta dapat menjadi pendeteksi konten ujaran kebencian, hoax, atau provokatif dalam meme.

Baca juga:

Beredel Aplikasi yang Tak Aktif, Facebook Dituding Cuma Pencitraan

Facebook menyatakan Rosetta sudah aktif sekarang. Ia tengah bertugas mengekstrak teks dari 1 miliar gambar dan video frame per harinya di Facebook maupun Instagram. Konten yang dipelajari Rosetta itu juga berasal dari beragam bahasa, sehingga machine learning tersebut dapat diberdayakan secara global.

Baca juga:

Awas, Laman Facebook Palsu Banyak Gentayangan!

Selain untuk melawan konten-konten negatif, Rosetta kemungkinan besar pun dapat membantu mempersonalisasi konten yang Anda konsumsi di platform-platform Facebook Inc. Salah satu contohnya adalah memprioritaskan konten yang kiranya Anda sukai untuk masuk ke beranda Facebook lebih dulu.

Baca juga:

Perangi Berita Hoax, Facebook Manfaatkan Machine Learning

Perusahaan yang dikembangkan Mark Zuckerberg ini sebelumnya juga telah memanfaatkan machine learning untuk menghalau berita bohong atau hoax. Juni lalu, misalnya, mereka mencoba mengidentifikasi duplikasi post dari artikel yang mencurigakan. Tak cuma sebatas mendeteksi artikel hoax, machine learning juga dimanfaatkan untuk mencari halaman admin dari penyebar artikel tersebut yang tinggal di suatu negara.

SHARE:

Survey Karyawan Khawatir Pekerjaannya Tergusur oleh AI

Pentingnya Peran Keluarga sebagai Penggerak Literasi Digital