Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Facebook Larang Iklan Jualan Masker
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Facebook memberlakukan kebijakan baru mengenai iklan yang berkaitan dengan wabah corona dalam beberapa waktu terakhir. Kebijakan tersebut ialah pelarangan iklan dan penjualan masker di media sosial tersebut. Hal ini disampaikan Director of Product Management Facebook, Rob Leathern. "Kami melarang iklan dan daftar yang menjual masker kesehatan. Kami sedang memantau perkembangan COVID19 dengan cermat dan akan membuat pembaruan yang diperlukan untuk kebijakan kami, kami memantau orang-orang yang mencoba untuk memanfaatkan keadaan darurat kesehatan masyarakat ini. Kami akan mulai memperbarui kebijakan ini di kemudian hari." Tulis Rob di akun Twitter pribadinya.

Baca Juga:

Kebijakan tersebut diambil agar kondisi masyarakat yang dilanda kecemasan tidak dimanfaatkan oleh segelintir orang demi kepentingan pribadi. Sejumlah pakar kesehatan dunia telah menyerukan agar masyarakat yang sehat tidak perlu menggunakan masker untuk mencegah corona. Tetapi, meskipun telah diimbau agar tidak membeli dan mengenakan masker, masyarakat tetap dilanda kepanikan dan memborong masker yang dijual di pasaran. Saat ini, pihak Facebook masih memantau kondisi persebaran wabah corona. Rob juga menyampaikan akan terus memperbarui kebijakan tersebut jika ada pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi ini. Mark Zuckerberg, sebelumnya mengatakan bahwa Facebook akan menekan jumlah persebaran informasi keliru yang berkaitan dengan corona. "Kami juga akan menghapus konten dengan klaim palsu atau teori konspirasi yang telah ditandai oleh organisasi kesehatan global terkemuka dan otoritas kesehatan setempat yang dapat menyebabkan kerugian pada orang yang meyakininya," tulis Mark di Facebook.

Baca Juga:

Bahkan, Facebook juga mengancam memblokir akun-akun yang dianggap memanfaatkan situasi ini. Seperti misalnya akun yang mengklaim menyediakan obat penyembuh virus corona. Mark juga mengatakan bahwa para peneliti dapat menggunakan data-data yang disediakan Facebook, seperti peta kepadatan populasi, untuk lebih memahami bagaimana virus menyebar. Agar bisa memperoleh informasi yang akurat, ia mengarahkan pengguna untuk mencari informasi dari sumber seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau otoritas kesehatan setempat.

SHARE:

Terjun ke Bisnis Smart Home, Apple Garap Doorbell Canggih dengan Face ID

Indosat Bagikan Hadiah Natal untuk Anak di Wilayah Timur