Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Ini Kiat Menjawab Pertanyaan yang Kerap Muncul Saat Momen Idul Fitri
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Tak terasa bulan Ramadan akan usai dan dalam hitungan hari seluruh umat Muslim di Indonesia akan menyambut Idul Fitri. Hari Raya ini identik dengan sejumlah tradisi khas Indonesia seperti mudik, silaturahmi atau berkumpul dengan keluarga, makanan khas lebaran, dan tentunya saling memaafkan sebagai wujud kembali ke fitrah. Dalam momen idul fitri, percakapan dengan saudara dan kerabat pasti akan terjadi. Pada momen inilah biasanya muncul pertanyaan-pertanyaan yang cukup personal yang sebenarnya ditanyakan dengan motivasi yang baik oleh keluarga dan kerabat. Sejumlah pertanyaan mulai dari kondisi karier Anda, status, hingga rencana kehidupan jangka panjang, merupakan pertanyaan yang sering dijumpai pada acara silaturahmi di momen Lebaran.

Baca juga:

Awas, Laman Facebook Palsu Banyak Gentayangan!

Nah untuk menjawab pertanyaan tersebut, LinkedIn memiliki kiat-kiat dari sudut pandang seorang profesional dan membangun percakapan yang lebih menarik dalam momen spesial ini. Berikut tips menjawab pertanyaan yang sering dijumpai ketika silaturahmi di Hari Raya Idul Fitri oleh LinkedIn: Apa kesibukan Anda sekarang? Sudah mendapatkan pekerjaan? Perlu diingat bahwa keluarga Anda benar-benar peduli dan secara tulus ingin mengetahui kemajuan dan pengembangan karier Anda, jadi jelaskan dengan kata-kata yang sederhana namun mudah diingat. Anda dapat menggunakan deskripsi di headline profil LinkedIn. Contohnya, jika Anda seorang pengembang aplikasi di sebuah studio game, dapat menjawab dengan, “Saya membangun dan merancang games sehingga orang-orang seperti saya dan kamu dapat menikmati bermain games di smartphone.”

Baca juga:

Disebut Terima Data Sensitif dari Facebook, Ini Tanggapan Apple

Mengapa Anda tidak pindah ke perusahaan yang lebih baik atau pekerjaan yang lebih menguntungkan? Generasi orang tua kita akan lebih familier pada jenis profesi seperti insinyur, pengacara, dan dokter. Mungkin sulit untuk menjelaskan karier atau industri yang Anda geluti kepada seseorang yang tidak berada di bidang yang sama atau tidak memahaminya. Tidak peduli seberapa provokatif pertanyaannya, mulailah dengan menyampaikan alasan mengapa memilih profesi dan industri yang Anda jalani sekarang, serta mengapa Anda menyukai apa yang Anda lakukan. Apakah Anda mendapatkan banyak manfaat atau fasilitas atau gaji yang tinggi di pekerjaan sekarang? Terdapat asumsi umum jika Anda bekerja untuk sebuah brand atau jenis layanan yang terkenal maka Anda akan mendapat tunjangan dan gaji yang tinggi. Meskipun hal ini mungkin saja benar dalam beberapa orang, ini dapat menciptakan situasi yang tidak nyaman. Pertanyaan ini paling baik ditangani dengan merespons secara profesional seperti bagaimana Anda akan menjelaskannya kepada rekan kerja di masa mendatang. Ambil kesempatan untuk berbicara tentang program pengayaan atau peningkatan karir yang ditawarkan oleh perusahaan Anda, atau bagaimana budaya kerja Anda bermanfaat untuk perkembangan pribadi Anda.

Baca juga:

Bingung Bikin Resume yang Bagus? Manfaatkan Fitur Baru LinkedIn, dong!

Kapan Anda akan menikah? Apakah kamu hanya fokus kepada karier saja? Pertanyaan ini biasanya mengarah ke lebih banyak pertanyaan tentang status hubungan Anda. Ini bisa sangat sulit bagi mereka yang berusia di akhir 20-an dan awal 30-an, dengan banyak yang memilih untuk fokus pada karier mereka pada usia ini. Cara terbaik untuk mengatasi hal ini adalah tersenyum dan menggunakan kesempatan ini untuk menekankan bagaimana Anda dapat menghabiskan lebih banyak waktu untuk perbaikan diri. Ingat bahwa setiap orang berada pada tahap yang berbeda dalam karier mereka, jadi jangan membandingkan diri Anda dengan orang lain. Tidak peduli seberapa canggung pertanyaannya, ingatlah bahwa kebahagiaan Anda adalah yang terpenting dan kesuksesan itu memiliki arti yang berbeda pada masing-masing orang.

SHARE:

Pelopor Internet Indonesia Berpulang, Indonesia Kehilangan Pahlawan Internet

Pentingnya Peran Keluarga sebagai Penggerak Literasi Digital