Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Maskapai Penerbangan Batalkan 5000 Jadwal Terbang Akibat Gangguan CrowdStrike
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Maskapai penerbangan Delta Airlines terpaksa kembali membatalkan 1.250 penerbangan tambahan imbas pemadaman TI yang dialami CrowdStrike pekan lalu. Sebelumnya, Delta telah membatalkan 3.500 penerbangan saat insiden tersebut terjadi.

Tak pelak, keputusan pembatalan ribuan penerbangan ini menyebabkan puluhan ribu penumpang Delta terdampar menunggu penerbangan baru yang bisa memakan waktu berhari-hari. Akhirnya banyak penumpang harus membatalkan atau menunda perjalanan mereka. Maskapai ini belum mengumumkan kapan akan melanjutkan operasi normal.

Baca Juga:
Microsoft Sediakan Recovery Tool Gratis Atasi Update CrowdStrike

Dilansir dari Engadget (22/7/2024), Delta telah membatalkan sepertiga dari jadwal penerbangan dengan total 5.000 penerbangan sejak Jumat (19/7), serta menunda 1.700 penerbangan lainnya. Delta mengaku ada sistem operasional yang mengalami gangguan berat.

“Khususnya salah satu tool kami yang terkait dengan pelacakan kru terpengaruh dan tidak dapat secara efektif memproses sejumlah perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dipicu oleh penutupan sistem,” kata CEO Delta Ed Bastian.

Pembaruan perangkat lunak CrowdStrike memengaruhi 8,5 juta perangkat Windows, menyebabkan banyak perangkat mengalami boot loop yang hanya dapat dipulihkan oleh teknisi yang memiliki akses langsung ke mesin. Masalahnya ternyata adalah sensor rusak yang dirancang untuk mendeteksi aktivitas jahat yang "memicu kesalahan logika yang mengakibatkan sistem operasi crash," menurut CrowdStrike.

Delta merupakan maskapai penerbangan Amerika yang paling terkena dampak besar, disusul United Airlines berada di urutan kedua dengan sekitar 266 (9 persen) penerbangan dibatalkan pada hari Minggu.

Baca Juga:
Microsoft Catat BSOD CrowdStrike Serang 8,5 Juta PC Windows di Dunia

Pada awalnya, United dan Delta mengatakan kepada para penumpang yang terdampar bahwa mereka tidak akan menanggung tagihan karena insiden CrowdStrike berada di luar kendali mereka. Namun, Menteri Transportasi AS Pete Buttigieg kemudian turun tangan dan mengatakan bahwa ia menganggap situasi ini merupakan akibat dari perbuatan mereka sendiri, sehingga maskapai penerbangan harus menanggung biaya makanan, transportasi, dan penginapan jika terjadi penundaan lebih dari tiga jam sebagaimana diwajibkan oleh undang-undang.

CrowdStrike mengatakan bahwa sejumlah besar perangkat telah kembali online dan perusahaan dilaporkan akan segera meluncurkan perbaikan otomatis untuk masalah tersebut. Yang juga terkena dampak besar dari pemadaman ini adalah layanan kesehatan dan layanan publik lainnya di AS dan Inggris.

SHARE:

Indosat Bagikan Hadiah Natal untuk Anak di Wilayah Timur

Galaxy S25 Miliki Fitur Pengisian Daya Nirkabel Qi2 Mirip iPhone?