Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Negara Ini Mati Karena Tak Ada Internet Dua Hari
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Dewasa ini, internet makin tidak terpisahkan di kehidupan manusia. Terhubung ke jaringan internet bahkan bukan cuma kebutuhan banyak individu, tetapi juga negara dan pemerintah. Ketika internet di suatu negara atau lumpuh, praktis berlipat-lipat pula kerugian dan pihak yang terdampak. Hal inilah yang sempat terjadi di Mauritania akhir bulan lalu. BusinessInsider.com (10/04/2018) memberitakan kalau seluruh atau hampir warga negara yang terletak di Afrika itu mendadak offline, karena kabel internet bawah laut mereka terputus.

Baca juga:

Telegram Dilarang di Negara Asalnya, Kenapa?

Selain Mauritania, sebagian atau bahkan seluruh warga Sierra Leone juga diramalkan mengalami hal serupa. Ada pula negara lain yang layanan internetnya terganggu, antara lain Senegal, Pantai Gading, dan Liberia. Kabel sepanjang 17 ribu km itu sejatinya menyuplai koneksi internet untuk 22 negara, dari Prancis, Portugal, sampai Afrika Selatan. Namun, yang paling terdampak adalah Mauritania.

Baca juga:

Xiaomi Siap Jadi Perusahaan Publik, Berapa Valuasi Mereka?

[caption id="attachment_31741" align="alignnone" width="673"]Negara Ini Mati Karena Tak Ada Internet Dua Hari Ilustrasi jaringan kabel internet bawah laut yang menghubungkan Eropa dan pesisir Afrika (source: Dyn.com)[/caption] "Gangguan yang paling signifikan dan paling lama terdapat di Mauritania, dengan tertutupnya jaringan yang berlangsung selama hampir 48 jam, belum termasuk dengan pemulihan konektivitas parsial," jelas David Belson dari Dyn, perusahaan infrastruktur web subsider Oracle.

Baca juga:

Refarming Kelar Lebih Cepat, Menkominfo Apresiasi Para Operator Seluler

Peristiwa ini sendiri termasuk langka, karena dalam lima tahun terakhir, tak ada gangguan internet secara signifikan di kawasan tersebut. Pemerintah Sierra Leone diduga sebagai pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa ini. Disinyalir, mereka sengaja memutus kabel tersebut agar masyarakatnya tak dapat secara leluasa mengakses internet dan mempengaruhi pendirian mereka dalam pemilu di sana. Di sisi lain, ada juga rumor yang berembus bahwa Rusia terlibat dalam sabotase ini.

SHARE:

Terjun ke Bisnis Smart Home, Apple Garap Doorbell Canggih dengan Face ID

Indosat Bagikan Hadiah Natal untuk Anak di Wilayah Timur