Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Qatar Dimusuhi Arab Saudi Cs, Bisnis Indosat Ooredoo Terpengaruh?
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Kawasan Timur Tengah sejak pekan lalu dikabarkan dalam situasi tidak kondusif. Situasi itu dipicu oleh pemutusan hubungan diplomatik Qatar oleh Arab Saudi beberapa negara karibnya. Lantas, bagaimana bisnis Indosat Ooredoo yang sahamnya dipegang operator telekomunikasi asal Qatar? Diakui Alexander Rusli, Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo kondisi tak kondusif yang sedang berlangsung di kawasan Timur Tengah tidak berdampak pada bisnis perusahaan yang dipimpinnya. "Gak ada pengaruh, memang mereka salah satu pemegang saham mayoritas. Tapi kan situasinya ada di Timur Tengah, lokasi dan bisnis kita kan di sini, mereka posisinya hanya pemegang saham saja. Bisnis kita normal saja," jelas pria yang akrab disapa Alex tersebut. Alex pun menambahkan bahwa beberapa waktu belakangan, Ooredoo sebagai induk usaha tidak memperlihatkan tanda-tanda mengucurkan dana untuk bisnis yang dilakoni Indosat Ooredoo. "Indosat sudah gak pernah disuntik uang baru dari Ooredoo. Ke depan memang seharusnya tidak ada lagi tambahan dana baru dari induk usaha, jadi sejauh ini gak ada dampak kondisi Qatar sama bisnis Indosat," papar Alex saat ditemui Technologue.id dalam acara buka bersama dengan awak media. Sebelumnya, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab (UAE), Mesir dan Yaman diberitakan memutus hubungan diplomatik dengan Qatar pada Senin (5/6) waktu setempat. Arab Saudi cs menuding Qatar berpihak kepada terorisme dan mencampuri urusan dalam negeri mereka. Qatar pun disebut mendukung agenda Iran, musuh utama Arab Saudi. Qatar sendiri menyebutkan, pemutusan hubungan diplomatik tersebut tak akan berdampak pada kehidupan normal warga negara dan penduduknya. Akan tetapi, warga Qatar diberi tenggat waktu selama 14 hari untuk keluar dari negara-negara yang memutus hubungan tersebut. Otoritas Qatar, dalam pernyataan resminya, menyebut pihak mereka sedang menghadapi kampanye kebohongan dan rekayasa. "Kampanye penghasutan ini didasarkan pada kebohongan-kebohongan yang telah mencapai tingkat rekayasa penuh," jelas Qatar dalam pernyataan itu. Baca juga : Karyawannya Dituding Anti-NKRI, Begini Kata Indosat CEO Indosat Berang Ada Karyawannya Anti-NKRI Indosat Ooredoo Bagikan Kuota Tambahan Untuk Akses Aplikasi Mobile

SHARE:

Galaxy S25 Bakal Beredar di Pasar Global Mulai Februari 2025?

3 Peningkatan yang Diharapkan Hadir di Apple iPhone SE 4