
Technologue.id, Jakarta – Anda pasti sudah mafhum kalau Go-Jek dan Grab saat ini merupakan pemain besar di industri transportasi online Indonesia. Setelah hengkangnya Uber, keduanya makin ketat bersaing. Bahkan, kini persaingan keduanya sudah merembet ke industri kuliner. Kompetensi Go-Jek dan Grab di industri kuliner ini tak hanya sebagai pengantar pesanan makanan melalui layanan masing-masing (Go-Food di Go-Jek dan GrabFood di Grab). Namun, keduanya sudah berani menggelar event kuliner offline.
Baca juga:
Tahukah Anda Kalau Go-Jek Sudah “Tundukkan” 4 Startup Asing Ini?
Adalah Go-Jek yang mulai turut coba menggoyang lidah konsumen Tanah Air dengan menghadirkan Go-Food Festival di Jakarta Desember 2017 lalu. Event ini merupakan festival makanan berhias hiburan yang mulanya diramaikan oleh lebih dari 30 merchant yang telah tergabung di jaringan Go-Food. [caption id="attachment_41935" align="alignnone" width="673"]
Baca juga:
Nikmati Cita Rasa Kuliner Nusantara melalui GrabFood Nusarasa
Sementara itu, Grab bersama para merchant-nya juga punya acara yang serupa: GrabFood Festival. Akan tetapi, terobosan Grab di sektor kuliner yang tak kalah menarik adalah Kitchen. [caption id="attachment_41934" align="alignnone" width="673"]
Baca juga:
Gandeng Bekraf, Grab Serius Dukung Ekonomi Kreatif Indonesia
Go-Jek dan Grab sudah menunjukkan caranya sendiri untuk memajukan para UKM kuliner yang tergabung di jaringannya sembari memajukan industri kuliner Tanah Air secara umum. Yang jadi pertanyaan, akankah ikhtiar dan inovasi di sektor kuliner ini konsisten dilakukan keduanya? Ataukah hanya tren sesaat untuk sekadar mengenalkan salah satu layanannya?