Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Sekejap Mata, Malware BRATA Sanggup Bobol Keuangan Anda
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Malware berbahaya kembali merasuki perangkat berbasis Android. Diawali dengan memata-matai, malware kemudian menggondol data keuangan kalian.

Peneliti keamanan siber, Cleafy, dilaporkan baru saja menemukan Malware Android BRATA. Operasi kejahatan siber ini tergolong rapi.

Melalui kampanye phishing, peretas berhasil meyakinkan korbannya untuk mengunduh malware yang disamarkan sebagai aplikasi anti-spam palsu. Setelah diinstal, pengguna kehilangan kendali atas ponsel cerdasnya dan memberikan akses ke detail bank pengguna.

Baca juga:
Aplikasi Antivirus Populer Ini Mungkin Lebih Berbahaya Daripada Bermanfaat

Pada awal 2022, peretas menyebarkan pembaruan yang mampu mengonfigurasi ulang ponsel cerdas Android ke pengaturan pabrik. Nah pada saat yang sama membuat malware benar-benar tidak terdeteksi sistem keamanan Google, maupun ponsel.

Hari ini, peneliti Cleafy telah membuat penemuan baru yang jelas mengganggu konsumen Android. Beberapa hal baru memang masuk ke dalam proses, dimulai dengan halaman phishing yang sekarang dapat memata-matai pesan korban.

Kemampuan Mengancam Malware BRATA Makin Maju
"Seperti yang kami soroti melalui metrik kami, ketika rilis baru keluar, ada juga fitur baru yang membuatnya lebih berbahaya. Selama beberapa bulan terakhir, varian BRATA.A baru telah terlihat di smartphone Android di wilayah UE yang menyamar sebagai aplikasi bank tertentu, termasuk beberapa perubahan internal seperti teknik phishing baru yang bertugas meniru halaman login bank yang ditargetkan," ungkap peneliti Cleafy seperti dikutip Giz China, Selasa (21/6/2022).

Baca juga:
Shuckworm Spionase Malware Kembali Beraksi Ancam Keamanan Ukraina

Teknik ini memiliki dua keunggulan utama. Pertama, memungkinkan BRATA mengambil kode otentikasi dua faktor yang diperlukan untuk masuk ke akun tertentu.

Kedua, malware secara otomatis mendeteksi semua nama pengguna dan kata sandi yang ada dalam percakapan korban. Sehingga mengorbankan seluruh kehidupan online pemilik smartphone.

Selain itu, BRATA telah secara nyata mengubah strateginya. Seperti yang dijelaskan Cleafy, malware sekarang berfokus pada penargetan bank tertentu selama beberapa bulan. Sebelum akhirnya berpindah ke target lain.

Baca juga:
Senjata Baru Microsoft Melawan Penjahat Siber di Ponsel

Terakhir, pelaku malware memasang pintu belakang pada ponsel korban untuk membuka jalan bagi potensi serangan lain di masa depan.

Jadi, saatnya lebih berhati-hati dengan apa yang Anda instal di ponsel Android. Meleng sedikit, Anda bisa jadi korban kejahatan siber!

SHARE:

Galaxy S25 Bakal Beredar di Pasar Global Mulai Februari 2025?

3 Peningkatan yang Diharapkan Hadir di Apple iPhone SE 4