Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Setelah China, Mengapa Vendor Ponsel Ngebet Bangun Pabrik Di India?
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Setelah sejumlah vendor ponsel tersohor mendirikan fasilitas manufaktur di India, salah satu negara dengan penduduk terpadat di dunia itu makin jadi incaran para produsen smartphone untuk mendirikan pabrik. Beberapa brand siap mengikuti langkah tersebut. Sejauh ini, banyak vendor handset India dan merek global seperti Micromax, Lava, Asus, dan Xiaomi yang lebih dulu mendirikan manufaktur di India. Xiaomi, misalnya, pertama kali mendirikan pabrik di India pada awal 2015. Pabrik keduanya sendiri menyusul pada pertengahan 2016. Keduanya terletak di Kota Sri, di negara bagian Andhra Pradesh.

Baca juga:

Bukan di Korsel, Samsung Justru Bangun Pabrik Terbesarnya di India

Pabrik kedua Xiaomi di India berdiri di atas lahan lebih dari 6.000 meter persegi. Kapasitas produksi maksimumnya diperkirakan mencapai dua juta unit setiap kuartal. Saat ini, Xiaomi memiliki total enam pabrik di India yang semuanya memproduksi ponsel pintar. Perusahaan China itu mengklaim 95 persen dari smartphone yang dijual di India diproduksi secara lokal. Kemudian ada nama Foxconn, pabrikan elektronik besar yang selama ini jadi mitra utama Apple, turut mendirikan pabrik di sana dengan investasi US$5 miliar (Rp71 triliunan).

Baca juga:

Walmart Resmi Akuisisi “Amazon dari India”

Bahkan, baru-baru ini Samsung telah meresmikan pembukaan pabrik perakitan ponsel terbesarnya di dunia, yang terletak di Noida, kota satelit di ibukota Delhi. Pabrik seluas 140.000 meter persegi itu difungsikan untuk memproduksi 120 juta unit ponsel per bulan. Negara India memang labuhan menggiurkan selanjutnya setelah China, untuk mendirikan fasilitas manufaktur. Pasalnya, Pemerintah India bersedia membuka pintu lebar-lebar bagi peluang investasi dari luar negeri. Mereka bahkan menawarkan berbagai insentif seperti subsidi modal dan keuntungan pajak tentang pengaturan manufaktur lokal di negara tersebut. Perdana Menteri India Narendra Modi memang berambisi agar negerinya kuat dalam bidang manufaktur elektronik. Modi mengharapkan para produsen elektronik memproduksi barang di India, mirip dengan program TKDN di Indonesia. Kini, beberapa produsen besar sudah merealisasikannya.

Baca juga:

Google Investasi Rp300 Miliar untuk Feature Phone

Seperti di Indonesia, basis pengguna smartphone di India juga didominasi oleh pengguna muda. Di tahun 2017, pengguna smartphone di negara Hindustan tersebut tercatat sebesar 299 juta orang. Jumlah ini akan terus meningkat hingga mencapai 340 juta pengguna smartphone di akhir tahun ini. Bahkan, dalam empat tahun ke depan, jumlah ini diprediksi akan kian melonjak sampai tembus 422 juta pengguna. Dengan populasi negara sebanyak 1,3 miliar, berarti masih banyak potensi yang belum dimanfaatkan. Apalagi, baru-baru ini Samsung disusul oleh Xiaomi sebagai vendor ponsel pintar terbesar di India, dan jelas bahwa perluasan produksi di dalam negeri akan menjadi sangat penting bagi siapa pun untuk bersaing.

SHARE:

Kemenperin Rebranding Program Pengembangan Startup

Galaxy S25 Bakal Beredar di Pasar Global Mulai Februari 2025?