Technologue.id, Jakarta - Smartfren mengungkapkan kinerja perusahaan berdasarkan data yang berakhir pada September 2024, dalam Public Expose Fren, Jumat (20/12/2024).
"Bagaimana cara kita meraih pasar, meraih target-target dalam penjualan. Serta bagaimana kita mempertahankan seluruh kinerja perusahaan agar tetap dapat menjaga perfomance serta pencapaian yang ingin kita capai selama tahun 2024," ujar Merza Fachys, Presiden Direktur sekaligus CEO Smartfren.
Baca Juga:
XL dan Smartfren Merger, Apa Gunanya?
Merza menerangkan, sampai kuartal tiga 2024, Smartfren memiliki jumlah pelanggan mencapai 35,9 juta pelanggan, 46.000 BTS yang tersebar di 288 kota, dan sudah melayani 80 persen penduduk Indonesia.
"Secara jaringan, saat ini Smartfren sudah berada di 80 persen penduduk Indonesia, dengan izin jaringan bergerak selular maupun jaringan tetap. Dan juga VoIP dan ISP," tuturnya.
Sementara, jumlah pendapatan Smartfren hingga kuartal 3 2024 pun tercatat sebesar Rp 8,5 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, jumlah pendapatan Smartfren sebesar Rp 8,6 triliun.
Baca Juga:
XL Axiata dan Smartfren Umumkan Merger Strategis Senilai Rp104 Triliun
Perusahaan operator di bawah Sinarmas ini pun membukukan rugi Rp 1 triliun. Pada kuartal yang sama tahun lalu, Smartfren membukukan kerugian Rp 600 miliar.
Lebih lanjut, Merza menyebut kalau persaingan di industri telekomunikasi semakin berat. Hal inilah yang mendorong kesepakatan merger antara Smartfren dengan XL Axiata.