Technologue.id, Jakarta - START Women in Tech resmi dibuka pada 17 Juni 2023 secara offline, di mana tahun sebelumnya hanya dilakukan secara online.
Tokopedia Academy melalui START Women in Tech ingin mengajak perempuan baik mereka yang sudah berpengalaman maupun yang baru mulai terjun dalam bidang teknologi untuk bergabung dan melihat kesempatan yang ada dan berkontribusi kepada pembangunan Indonesia melalui teknologi.
Baca Juga:
Women 20 Bagikan Pesan Positif bagi Pemimpin dan Masyarakat Dunia
Selain itu, inisiatif tersebut diharapkan dapat menjadi ajang bagi mereka untuk saling memberi dukungan, berbagi pengalaman, dan pemahaman mengenai peran perempuan di ranah sains, teknologi, engineering, dan matematika.
START Women in Tech 2023 diawali dengan opening speech dari Angela Tanoesoedibjo selaku Wakil Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, yang sangat mengapresiasi komitmen Tokopedia dalam mendukung pengembangan talenta digital dan industri teknologi yang inklusif.
Sesi selanjutnya, The Role of Women in the Technology Industry diisi oleh Leny Suwardi SVP Group Head Data Protection and Privacy Office GoTo dan Hilda Kitty selaku VP of Marketing at Tokopedia. Pada sesi ini para pembicara berbagi bagaimana peran wanita dalam industri teknologi di Indonesia.
Lenny mengatakan sekarang komposisi perempuan yang bekerja di bidang teknologi ada sekitar 26-27% dari skala global, sedangkan di skala Indonesia hanya ada 22-23%. Jika dilihat langsung di lapangan, di pekerjaannya tantangan yang dihadapi lebih ke arah sumber daya perempuan yang masih terbatas.
"Di pekerjaan saya tantangannya lebih ke perempuan yang memiliki kemampuan dan pengalamannya masih sangat terbatas, oleh karena itu kita ingin mengubah itu agar bisa membentuk tim yang kompeten," lanjutnya.
Baca Juga:
Satelit SATRIA-1 Akan Meluncur dengan Roket SpaceX, Persiapan Teknis Capai 95%
Melihat ini Lenny beranggapan bahwa untuk bisa bertahan dan terus berinovasi adalah untuk terus relevan dan temukan kekuatan di setiap perbedaan. "Kita harus jadi relevan dan terus belajar, karena teknologi berkembang dengan sangat cepat. Lalu temukan juga kekuatan di setiap perbedaan, selalu fokus dengan kemampuan kita. Kemampuan beradaptasi dan jadi orang yag fleksibel, karena situasi berubah dengan cepat, jadi selalu berusaha berikan yang terbaik di setiap kesempatan," jalasnya.
Sedangkan Hilda merasa untuk bisa ambil andil dalam kepemimpinan perusahaan harus diikuti juga dengan balence antara perempuan dan laki-laki. "Adanya balance antara perempuan dan laki-laku itu bagus, karena pandangan laki-laki dan perempuan pasti berbeda. Tapi tidak kalah penting, kita sebagai sesama wanita juga harus saling support agar bisa bertumbuh jadi female leaders."