Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Tuai Kritik, Google Berjanji Bakal Memperbaiki dan Meningkatkan Chatbot AI Bard
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - CEO Google, Sundar Pichai, telah merespons kritik yang ditujukan kepada chatbot AI eksperimental perusahaan, Bard. Ia menjanjikan bahwa Google akan segera meningkatkan Bard ke model yang lebih mumpuni. 

Bard pertama kali dirilis ke pengguna publik pada 21 Maret, tetapi gagal mendapatkan perhatian atau pengakuan yang dimenangkan oleh ChatGPT OpenAI dan chatbot Bing Microsoft.

Dalam sebuah wawancara di podcast Hard Fork The New York Times, Pichai mengatakan bahwa Google memiliki beberapa model PaLM yang lebih mumpuni, yang akan menghadirkan lebih banyak kemampuan.

Baca Juga:
Karyawan Google Keluhkan Peluncuran Bard Terlalu Buru-buru

Model tersebut meliputi penalaran, pengkodean, maupun kemampuan untuk menjawab pertanyaan matematika dengan lebih baik. Ia menambahkan bahwa dalam waktu dekat, mungkin saat podcast ini ditayangkan, Anda akan melihat kemajuan pada Bard selama minggu depan.

Pichai menyarankan bahwa sebagian dari alasan keterbatasan kemampuan Bard adalah rasa kehati-hatian di dalam Google. Menurutnya, penting untuk tidak mengeluarkan model yang lebih mumpuni sebelum dapat sepenuhnya memastikan bahwa Google dapat menanganinya dengan baik.

Dalam beberapa hal, Pichai merasa Bard seperti menggunakan Civic yang disempurnakan dan berlomba dengan mobil yang lebih bertenaga. PaLM adalah model bahasa yang lebih baru, dengan skalanya yang lebih besar, dan Google mengklaim itu lebih mampu ketika menangani tugas-tugas seperti penalaran akal sehat dan masalah pengkodean.

Kritik terhadap chatbot AI tidak hanya ditujukan kepada Google, tetapi juga perusahaan lain seperti OpenAI dan Microsoft. Perkembangan AI saat ini telah memicu kekhawatiran terkait dinamika ras berbahaya dan ancaman yang mungkin ditimbulkan bagi masyarakat.

Baca Juga:
Bard, Google Siap Luncurkan Teknologi AI Terbarunya

Beberapa ahli khawatir tentang risiko langsung, seperti kecenderungan chatbot untuk menyebarkan informasi yang salah, sementara yang lain memperingatkan tentang ancaman yang lebih nyata; menunjukkan bahwa sistem ini sangat sulit untuk dikendalikan sehingga begitu terhubung ke web yang lebih luas, sistem tersebut dapat digunakan secara merusak.

Elon Musk dan peneliti AI terkemuka telah menyerukan jeda enam bulan untuk pengembangan sistem AI ini. Namun, Pichai mengatakan bahwa Google telah berhati-hati dalam mengembangkan teknologi ini dan bahwa mereka akan terus memastikan bahwa sistem AI dapat digunakan dengan aman dan bertanggung jawab.

SHARE:

Indosat Bagikan Hadiah Natal untuk Anak di Wilayah Timur

Galaxy S25 Miliki Fitur Pengisian Daya Nirkabel Qi2 Mirip iPhone?