Technologue.id, Jakarta - Salah satu perusahaan besar dunia, Amazon kembali berhentikan karyawannya. Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kali ini membidik departemen periklanan.
Layoff kali ini merupakan upaya perusahaan untuk menerapkan tujuan pemotongan biaya yang ditetapkan oleh CEO Andy Jassy. Ini merupakan layoff terbesar yang pernah terjadi selama 29 tahun sejarahnya.
Baca Juga:
Amazon Kembali Layoff Karyawan, Kali Ini Incar Divisi Game
Tidak hanya departemen periklanan, Amazon juga memangkas pekerjaan di cloud computing, Twitch dan departemen SDM. Perwakilan Amazon mengatakan selama proses perencanaan 2023 Amazon telah memprioritaskan sumber daya dengan cermat untuk memaksimalkan manfaat bagi pelanggan dan kesehatan jangka panjang bisnis.
"Untuk departemen periklanan proses ini melibatkan relokasi sumber daya dengan mengganti anggota, memperlambat atau memberhentikan program tertentu. Oleh karena itu, kami telah mempertimbangkan keputusan untuk tetap bergerak maju."
Baca Juga:
Dokumen Internal Amazon Bocor, Ungkap Alasan PHK Besar-besaran?
Amazon mengatakan karyawan yang terdampak akan tetap menerima gaji dan tunjangan penuh selama 60 hari ke depan. Bagi karyawan yang berkeja di New York dan New Jersey akan mendapat tunjangan selama 90 hari.
Sepertinya badai layoff yang menerpa di industri teknologi masih belum berlalu, dimana sebelumnya Amazon juga sudah memberhentikan massal karyawannya di departemen game.