Technologue.id, Jakarta - Peneliti dari CyberNews baru-baru ini menemukan jaringan siber yang mencurigakan. Jaringan tersebut berisi 27 pengembang aplikasi dengan 101 aplikasi abal-abal berbahaya.
Dilansir dari Gizchina pada Rabu (22/4/2020), aplikasi-aplikasi tersebut sebagian besar menjiplak aplikasi populer. Untuk membedakan dengan aplikasi asli, para pengembang memberikan perubahan kecil disejumlah tampilan.
Baca Juga:
Pandemi Corona, Serangan Siber Meningkat
Menurut Cybernews, 101 aplikasi tersebut sebaiknya jangan sampai terinstall di ponsel. Sebab mereka membutuhkan banyak akses yang padahal tidak ada hubungannya dengan aplikasi tersebut.
Sebagai contoh, aplikasi panggilan telepon membutuhkan izin untuk mengakses kamera yang padahal tidak diperlukan. Kemudian ada juga aplikasi aplikasi edit foto yang menginginkan akses merekam audio.
Cybernews mengatakan dengan melihat banyaknya izin akses yang diperlukan, menimbulkan resiko privasi dan keamanan yang besar. Hal inilah yang menjadi bukti bahwa aplikasi-aplikasi tersebut berbahaya.
Baca Juga:
Google Temukan 18 Juta Malware dan Email Phising Terkait COVID-19
"Aplikasi kemungkinan besar mencuri data Anda dan menjualnya. Ketika anda mengizinkan mereka mengakses ponsel, aplikasi dapat meluncurkan Ransomware dan mengendalikan ponsel Anda," ujar Cybernews.
Cybernews mencatat, aplikasi-aplikasi ini sudah lebih dari 68 juta kali pemasangan dan ini sangat disayangkan. Untuk menghindari lebih banyak korban kejahatan siber, berikut daftar 27 pengembang pembuat aplikasi berbahaya tersebut:
- Virgilo Malley,
- Daniel Malley,
- Alex Joe,
- Hudson Parker,
- Wilfred Wessner,
- Adaline Garraway,
- Armel Bilton,
- Noble Gracious,
- Arrow Frankie,
- Lukas Podolskies,
- Rusty Mari,
- Weldon Hazeltine,
- Jacinto Macias,
- Flavia Sleeman,
- Douglas Morace,
- Dulcie Lawing,
- Kylian Mbapee,
- ProCam – HD Camera,
- Evan Well,
- Samuels Dynamo,
- Fruit VPN – Better Connect,
- Carrie Waters,
- Antoine Kenyon,
- Darry Cowlly,
- Gaspard Aden,
- Alfred Persen, dan
- Hwan Seon.