Di Indonesia, teknologi deepfake pertama kali dicetuskan pada 2017 lalu. Banyak yang menganggap munculnya deepfake membuat perkembangan teknologi di Indonesia semakin maju.

Namun ternyata, kehadiran deepfake lebih banyak digunakan untuk hal-hal yang bersifat negatif seperti penipuan, pencemaran nama baik sampai berita hoaks.

Seperti disebutkan di awal tadi, deepfake memiliki kemampuan memanipulasi wajah sampai suara seseorang melalui gambar dan video.
Bagi masyarakat biasa, tentunya tidak masalah jika wajah mereka dimanipulasi sedemikian rupa. Tapi, lain halnya dengan tokoh-tokoh penting seperti politisi sampai public figure.

Baca Juga:
Viral, Presiden Joko Widodo Fasih Berbahasa Mandarin saat Pidato

Sampai saat ini, sudah banyak kasus yang muncul akibat teknologi deepfake dan rata-rata korbannya datang dari public figure dan pejabat.

Dengan menggunakan deepfake, seseorang bisa membuat pidato serta wawancara secara fiktif dengan menampilkan sosok politisi, selebritas sampai orang-orang penting lainnya.

Cara mengenali deepfake

Sebenarnya, ada cara untuk mengenali apakah video tersebut hasil deepfake atau bukan. Berikut penjelasannya: