Technologue.id, Jakarta - Fenomena hujan meteor Lyrid terjadi setiap tahun. Puncaknya terjadi pada 21-22 April, namun sejatinya fenomena ini berlangsung mulai dari 14-30 April.
Berikut ini beberapa fakta-fakta fenomena hujan meteor Lyrid yang menarik untuk diamati.
Berasal dari Puing-Puing Komet
Hujan Meteor Lyrid terjadi ketika Bumi melintasi puing-puing yang ditinggalkan oleh Komet C/1861 G1 Thatcher. Ketika puing-puing ini memasuki atmosfer Bumi, gesekan dengan udara menyebabkan objek tersebut terbakar, menciptakan garis-garis cahaya di langit malam yang kita kenal sebagai meteor.
Hujan Meteor Tertua
Hujan meteor Lyrid dikenal karena kecepatan meteornya yang tinggi dan terang, dan telah diamati selama lebih dari 2.700 tahun, menjadikannya salah satu fenomena hujan meteor tertua.
Baca Juga:
Terbang 72 Kali, NASA Kenang Helikopter Ingenuity Melalui Video