Technologue.id, Jakarta – Kalau dulu, besar kemungkinan orang-orang lebih hafal nama-nama mall dan gerai populer di dalamnya daripada situs e-commerce. Namun sekarang, mungkin sudah berbeda. Kini, sepertinya banyak yang lebih ingat nama-nama seperti Tokopedia, Lazada, Bukalapak, Elevenia, dan lainnya jika ingin membeli suatu barang, bukannya nama mall atau toko offline-nya. Hal ini lebih kurang diakibatkan karena penetrasi smartphone dan internet yang makin dalam ke tengah masyarakat. Survei dari GfK pun selaras dengan gambaran di atas. Dari temuan mereka, walaupun orang-orang masih doyan datang ke toko fisik untuk berbelanja, tetapi makin banyak di antara mereka yang seakan-akan hanya berbelanja secara fisik, tetapi "jiwanya" tidak. "Sebuah survey global oleh GfK terkait aktivitas konsumen dengan ponsel di toko, kami menemukan bahwa secara global, 40 persen dari pembeli menggunakan smartphone mereka saat berada di toko fisik untuk membandingkan harga dan menghubungi teman untuk meminta saran," jelas Karthik Venkatakrishnan, Direktur Regional, GfK Asia, pada Technologue.id. Lebih lanjut dalam penjabarannya secara tertulis (04/07/17), Karthik memaparkan bahwa fenomena ini adalah tantangan baru bagi perusahaan ritel supaya tidak makin kalah dengan pemain e-commerce. Sebab, distraksi yang berpotensi diterima konsumen makin besar. Namun di sisi lain, misalnya jika secara online produk incaran mereka diulas positif, tentunya konsumen bakal mendapatkan stimulan lain untuk membeli, yang mungkin tidak disajikan toko offline yang mereka datangi. "Di era connected consumer, aktivitas belanja omnichannel telah menjadi standar baru. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami perjalanan konsumen hingga proses pembelian – dan ini adalah salah satu tantangan terberat yang dihadapi oleh pelaku ritel saat ini," tutup Karthik.   Baca juga: Di Sini Tempat Belanja Online Teramai Selama Ramadan 2017, Bukan Lazada! E-Commerce Booming, Toko Gadget Offline Tetap Dibuka Tanpa Modal, Bisnis Bersama Mentimun.co.id Malah Dapat Untung!