Technologue.id, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara akan mengalami pertumbuhan sebesar 6 persen setiap tahun. Hal itu dilatari dari pendapatan sektor e-commerce mencapai USD130 Miliar pada 2022.
Staf Ahli Menteri Bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya, R. Wijaya Kusumawardhana mengatakan pertumbuhan ekonomi digital ditopang dengan komitmen Pemerintah membangun infrastruktur digital.
Baca Juga:
Baru Datang, Menkominfo Ajak Perdana Menteri Malaysia "Nonton" Tari Renggong Manis
"Ekonomi digital ASEAN diproyeksikan akan tumbuh mencapai USD 1 Triliun pada 2030. Saya yakin, hal itu bisa membuka banyak peluang investasi," jelasnya dalam siaran pers, Rabu (6/9/2023).
Maka itu, Kementerian Kominfo mengajak pelaku bisnis khususnya yang berasal dari Amerika Serikat dan pemangku kepentingan lainnya untuk berpartisipasi secara positif dalam program investasi di Indonesia.
"Proyek-proyek Indonesia yang sedang berjalan meliputi pusat data, serat optik, dan juga peluncuran Satelit High Throughput Indonesia, SATRIA-1 menjadi awal yang baik untuk terbukanya lebih banyak peluang kolaborasi masa depan di sektor digital," tambahnya.
Baca Juga:
Perkuat Sinergi Pemberitaan, Menkominfo Bentuk Newsroom ASEAN
Seperti diketahui, Amerika Serikat dan ASEAN memiliki ikatan yang kuat selama lebih dari 46 tahun. Bahkan negara anggota ASEAN telah menerapkan inisiatif utama Masterplan Digital ASEAN 2025, Rencana Induk Konektivitas ASEAN 2025, dan Komunitas Ekonomi ASEAN 2025.
"ASEAN juga memperluas perannya di banyak sektor, termasuk di sektor digital, seperti penyimpanan data, infrastruktur TIK, pemanfaatan data, dan mekanisme transfer data, untuk meningkatkan daya saing dan mendorong ASEAN yang sejahtera, tangguh, dan inklusif," tutupnya.