Technologue.id, Jakarta - Transformasi digital merupakan salah satu dari tiga isu prioritas Presidensi G20 Indonesia. Sektor ini dinilai menjadi salah satu kunci dalam upaya pemulihan bersama usai pandemi COVID-19.
Pasalnya, di masa pandemi digitalisasi perekonomian berkembang pesat. Terbukti mereka mampu beradaptasi dan bertahan di masa pandemi memanfaatkan digitalisasi dalam persaingan global.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Ditjen Kerja Sama Multilateral Kemlu Yohpy Ichsan Wardana, dalam pembukaan seminar G20 Fair beberapa waktu lalu.
Mengangkat tema "Tumbuh dan Produktif di Era Digital: Rancang Masa Depan dengan Transformasi Digital", acara ini dihadiri oleh mahasiswa dengan menghadirkan narasumber utama Dubes Muhsin Syihab, Staf Ahli Hubungan Antarlembaga Kementerian Luar Negeri.
Baca Juga:
Kominfo Ajak Operator Seluler Siap Bantu IMEI Delegasi DEWG G20
Dubes Muhsin menekankan tentang Kerja dan Makna Presidensi G20 dengan menekankan bahwa Presidensi G20 Indonesia bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau kalangan tertentu, tetapi juga milik seluruh lapisan masyarakat.
Presidensi Indonesia juga terus berupaya memulihkan dan mengembangkan dua kawasan negara berkembang hingga pulau-pulau kecil untuk lebih kuat. Inilah inti dari tema "Recover Together, Recover Stronger".
“Kita tidak ingin meninggalkan siapapun dalam membangun dunia, leave no one behind," juar Dubes Muhsin.
Tujuan lain dari Presidensi G20 Indonesia lantaran adanya hasil yang nyata bagi semua pihak. Salah satunya melalui langkah penggalangan kerja sama anggota G20 dalam bentuk investasi, program, peningkatan kapasitas, beasiswa, maupun transfer teknologi.
Baca Juga:
Kominfo Tingkatkan Produktivitas UMKM Lewat Adopsi Teknologi Digital 4.0
Presidensi Indonesia ditargetkan dapat memberikan manfaat nyata, terutama dari rangkaian pertemuan yang akan mendatangkan banyak delegasi dan menggerakkan ekonomi daerah.
Lebih lanjut, Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Bonifasius Wahyu Pudjianto, memberikan penjelasan lebih khusus terkait perkembangan digital.
“Salah satu exposure yang akan memamerkan perkembangan transformasi digital Indonesia melalui Digital Transformation Expo dan Digital Innovation Network," jelas Bonifasius.