Technologue.id, Jakarta - Penjajakan menuju merger atau penggabungan usaha antara PT Indosat Tbk (ISAT) dengan PT Hutchison 3 Indonesia masih berlangsung. Di tahap awal proses ini, manajemen Indosat Ooredoo mengatakan belum ada dampak ke perseroan secara langsung baik dari sisi operasional maupun internal karyawan.
Eyas Naif Assaf, Chief Financial Officer Indosat mengatakan sampai saat ini bisnis perseroan masih berjalan seperti biasa.
"Belum ada progres yang signifikan. MoU tersebut masih tahap awal, sehingga masih belum ada detail atau kesepakatan yang telah dicapai mengenai bentuk, investasi, ataupun jaringan terhadap kemungkinan merger tersebut," ujar Eyas, dalam paparan publik (public expose), Selasa (12/1/2021).
Baca Juga:
Konfirmasi Indosat Ooredoo Soal Rencana Merger dengan Tri Indonesia
Dijelaskannya, MoU tersebut bersifat tidak mengikat sehingga belum membawa dampak apa pun dari sisi finansial. Masa eksklusivitas MoU berlaku hingga 30 April 2021 atau masih tiga bulan ke depan.
"Masih terlalu awal untuk menilai dampak terhadap bisnis atau operasi perusahaan, hukum kondisi keuangan dan/atau kelangsungan usaha perusahaan. Pemegang saham 28 Desember 2020 sudah (menyepakati) mengenai transaksi tersebut melalui legally MoU," imbuhnya.
Baca Juga:
Kata Pengamat Soal Merger Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia
Sementara itu, Director & Chief Operating Officer Indosat Ooredoo Vikram Sinha, menyebut dukungan dari pemerintah sangat diperlukan terkait rencana merger antara Indosat dan Tri.
"Kami sangat senang mendengar bahwa pemerintah meng-endorse kemungkinan ini, dianggap sangat baik bagi pertumbuhan overall telekomunikasi industri di Indonesia," ungkap Vikram.
Vikram menjelaskan, saat ini perusahaan berfokus pada pertumbuhan dan strategi yang sudah disiapkan dari tahun sebelumnya.