Technologue.id, Jakarta - Grand Theft Auto 6 diharapkan muncul membawa peningkatan dari sisi grafis maupun story. Alih-alih gamer bisa segera memainkan game tersebut, informasi terbaru menunjukkan adanya penundaan dari permainan petualangan shooter itu.
Alasan penundaan dikarenakan mandat kembali bekerja di Rockstar Games, yang memicu kekhawatiran bahwa "Grand Theft Auto 6" mungkin akan dirilis lebih lambat dari yang diharapkan". Pada Desember, Rockstar Games mengumumkan bahwa "GTA 6" akan keluar pada tahun 2025.
Pengumuman game itu sendiri merupakan acara online yang penting. Cuplikan pertama dari judul tersebut memecahkan rekor penayangan YouTube untuk rilis video non-musik.
Take Two Interactive, perusahaan induk Rockstar, mengatakan dalam laporan pendapatan baru-baru ini bahwa mereka memperkirakan akan menghasilkan pendapatan USD7 miliar untuk Tahun Anggaran 2025. Namun, berita bahwa tanggal rilis "GTA 6" masih jauh di masa depan menyebabkan harga saham turun sebanyak 7% di bulan Desember.
Sekarang, Kotaku melaporkan bahwa sumber yang dekat dengan pengembangan game tersebut mengatakan bahwa kemajuannya melambat dan rilis game tersebut dapat “tergelincir” ke tahun 2026.
Berita tentang kemungkinan keterlambatan pada "GTA 6" menyusul laporan tentang mandat yang akan datang dari Rockstar agar karyawan kembali ke kantor lima hari seminggu, yang pertama kali dilaporkan Bloomberg pada bulan Februari. Perusahaan berencana untuk meminta karyawan jarak jauh untuk kembali ke kantor mulai bulan April, menurut outlet tersebut. Langkah ini memicu spekulasi bahwa Rockstar terlambat dari jadwal dan berusaha meningkatkan produktivitas.
Baca Juga:
Tak Perlu Koneksi Internet, Ini Rekomendasi 3 Game Seru di iPhone
Jenn Kolbe, kepala penerbitan perusahaan, mengatakan kepada staf melalui email bahwa Rockstar membuat keputusan karena alasan produktivitas dan keamanan, menurut Bloomberg. Dari sisi keamanan, Rockstar telah menghadapi beberapa kebocoran cuplikan "GTA 6", termasuk klip game yang dirilis di TikTok sesaat sebelum trailernya dirilis yang diyakini berasal dari anak seorang karyawan.
Beberapa karyawan Rockstar mengatakan kepada Aftermath bahwa mereka mengetahui bahwa mereka tidak lagi dapat menjawab pesan Slack dan menggunakan alat komunikasi kerja lainnya dari rumah. Para karyawan mencatat bahwa mereka khawatir Rockstar mencoba memulai "PHK diam-diam" dengan membuat biaya relokasi tidak dapat dikelola bagi orang-orang yang dipekerjakan dari jarak jauh, menurut outlet tersebut