Technologue.id, Jakarta - NASA, badan antariksa Amerika Serikat menjalankan misi luar angkasa Artemis yang memungkinkan manusia dikirim ke Bulan. Sebelum mencapai titik tersebut, NASA telah menggelar serangkaian percobaan.

Pada 16 November 2022, NASA meluncurkan misi Artemis 1 dari Kennedy Space Center di Florida. Ini adalah uji terbang tanpa awak untuk mengorbit Bulan menggunakan roket Space Launch System (SLS) dan pesawat ruang angkasa Orion.

Berikutnya, seharusnya NASA menggelar misi Artemis tahap selanjutnya pada September 2025, tetapi misi itu tampaknya belum akan terealisasi di tahun depan. Ditunda selama satu tahun, misi Artemis II direncanakan meluncur pada April 2026.

Baca Juga:
Microsoft dan NASA Kolaborasi Pemanfaatan AI, Ada Proyek Apa?

Penundaan ini disebabkan anomali yang ditimbulkan oleh penerbangan Artemis I tanpa awak pada tahun 2022. Pelindung panas pesawat ruang angkasa Orion secara tak terduga aus saat pesawat memasuki kembali atmosfer Bumi.

Awal tahun ini, sebuah audit menemukan bahwa hancurnya pelindung tersebut, di antara beberapa masalah lainnya, menimbulkan "risiko signifikan" bagi awak.

NASA kini telah menyelesaikan penyelidikan terhadap pelindung panas tersebut dan menyimpulkan bahwa pelindung tersebut dapat menjaga keselamatan awak, dengan penyesuaian pada lintasan peluncuran pesawat.

Badan tersebut juga mengatakan bahwa penundaan tersebut memberikan waktu untuk memeriksa kontrol lingkungan dan alat penunjang kehidupan Orion.