Technologue.id, Jakarta - Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) terus dipantau Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Wamenkominfo Nezar Patria menegaskan telah mengantisipasi peluang penyebaran disinformasi yang menggunakan teknologi AI dan Deep Fake, terutama menjelang Pemilihan Umum Serentak Tahun 2024.

Baca Juga:
Pemanfaatan Teknologi AI Harus Secara Inklusif dan Produktif

“Melalui algoritma dan otomasi yang dapat menghasilkan bias maupun otomasi yang bersifat preskriptif serta penyalahgunaan algoritma yang berpotensi menimbulkan disinformasi,” ungkapnya.

Sepanjang 2023, data Home Security Heroes menunjukkan terdapat 95.820 video Deep Fake yang tersebar secara global. Teknik Depp Fake bisa memanipulasi video, gambar, dan suara secara digital sesuai dengan pesan yang tidak pernah terjadi di dunia nyata.

“Ada peningkatan sebesar 550 persen dari tahun 2019 secara global. Hal yang sangat mengkhawatirkan karena bisa disalahgunakan dan dimanipulasi untuk penipuan, pornografi, dan tujuan jahat lain, yang berujung pada penyebaran disinformasi,” jelasnya