Technologue.id, Jakarta - Di Indonesia, ganja lagi jadi isu panas. Ada pihak yang ingin menjadikan ganja dilegalkan untuk keperluan medis alias ganja medis.

Sedangkan di sisi berlawanan, menolak ganja dilegalisasi. Meskipun itu dengan alasan medis.

Pertanyaannya, apakah ganja medis aman? Haruskah itu disahkan? Didekriminalisasi? Apakah keefektifannya sudah terbukti? Untuk kondisi apa itu berguna? Apakah itu membuat ketagihan?

Baca juga:
Wanita Telan AirPods, Dipikir Obat Pereda Nyeri

Bagaimana kita menjauhkannya dari tangan remaja? Apakah ini benar-benar "obat ajaib" yang diklaim orang? Apakah ganja medis hanya tipuan untuk melegalkan ganja secara umum?

Ini hanyalah beberapa dari pertanyaan kritis seputar topik ganja medis. Merujuk situs health.harvard.edu, fokusnya dibagi menjadi dua area spesifik yaitu mengapa pasien menganggapnya berguna, dan bagaimana mereka dapat mendiskusikannya dengan dokternya?

Di sejumlah negara, ganja saat ini sudah legal. Di AS, sebanyak 29 negara bagian dan di Washington, DC telah melegalkannya. Sekitar 85% orang AS mendukung legalisasi mariyuana medis dan diperkirakan setidaknya beberapa juta orang Amerika saat ini menggunakannya.