Technologue.id, Jakarta - Pertumbuhan jumlah penggunaan internet dan peningkatan nilai media online untuk periklanan bisa menjadi pintu masuk bagi industri PR dalam pemanfaatan teknologi terbaru.

Maka itu, adopsi teknologi terbaru artificial intelligence (AI) bagi industri Public Relations atau kehumasan di Indonesia sangat mungkin dilakukan.

"Menyambut masyarakat yang semakin digital, adopsi teknologi terbaru dalam PR dapat dilakukan di berbagai aktivitas seperti sosial media marketing hingga penyusunan database media," jelas Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi.

Berdasarkan data Global Technology Report tahun 2023, penggunaaan teknologi AI bagi industri PR mampu meningkatkan performa profesi kehumasan, khususnya dalam menyusun pesan dan strategi PR yang relevan.

"Kemampuan AI dalam membantu aktivitas penting di dunia public relations berdampak pada produktifitas dan efisiensi PR yang meningkat 10% - 15%," jelasnya.

Budi Arie menambahkan, hasil survei kepada profesional PR di dunia dengan alasan penggunaan teknologi AI didominasi oleh efisiensi dan kemampuan strategis dari teknologi tersebut.

"Keberadaan AI telah membantu 40% aktivitas profesional PR yang terus berkembang. Hal ini menunjukkan bahwa adopsi AI dalam aktivitas PR memiliki potensi untuk terus dikembangkan," ungkapnya.

Sebagai informasi, Sewindu PR Indonesia Group 2023 merupakan momentum pertemuan praktisi PR profesional yang tergabung dalam PR Indonesia Group.