Technologue.id, Jakarta - Otoritas Bea Cukai Tiongkok berhasil mengagalkan tindakan penyelundupan barang elektronik saat pelaku tengah melintasi perbatasan negara, pada 16 Maret 2024. Menurut informasi yang dikeluarkan oleh Administrasi Umum Bea Cukai, seorang pria ditahan di Balai Inspeksi Penumpang Pelabuhan Gongbei ketika mencoba melintasi perbatasan dengan 239 CPU Intel Generasi ke-13 senilai lebih dari US$46.000 atau lebih dari Rp730 juta.
Dilansir dari News.mydrivers.com, barang selundupan tersebut dililitkan di pinggang, perut, dan paha pria yang disembunyikan di balik pakaian hitam longgar.
Baca Juga:
Mantan Engineer Google Terciduk Curi 500 File Rahasia Dagang AI
Kasus penyelundupan komponen elektronik ini memang marak ditengah pembatasan saluran impor dan ekspor Tiongkok oleh pemerintah Amerika Serikat. Sebagai konsekuensinya, banyak badan ilmiah dan pemerintahan di Tiongkok terpaksa menggunakan komponen PC yang diperuntukkan buat consumer untuk tujuan penelitian dan pengembangan, termasuk AI, aplikasi medis, dan militer. Sumber di Tiongkok telah membeli komponen hardware ini dengan harga konsumen dari situs e-commerce seperti JD.com dan AliExpress.
Beberapa CPU Intel yang dicoba diselundupkan melintasi perbatasan diantaranya CPU Intel Core i5-13400F, karena dinilai sebagai kisaran tingkat menengah dalam keluarga Raptor Lake dan merupakan pilihan populer di pasar. Chipset ini memiliki sepuluh core, enam belas thread, frekuensi turbo maksimal 4,6 GHz, Intel Smart Cache 20 MB, dan TDP maksimum sebesar 148W. Karakteristik yang tampak menarik dalam hal efektivitas biaya, terutama untuk entry-level.
Baca Juga:
Curi Aset, Pengadilan Jatuhi Hukuman Penjara dan Denda kepada Mantan Karyawan Apple
Minggu lalu, GAC melaporkan sebuah kasus di mana seorang pria tertangkap saat mencoba melintasi perbatasan dengan 84 solid-state drive yang disembunyikan di dalam bumper depan skuter listriknya. Untuk menghindari deteksi, para penyelundup melakukan tindakan ekstrem yang menempatkan diri mereka dalam risiko.