Technologue.id, Jakarta - Investor asal Jepang yang berfokus pada teknologi, SoftBank, dilaporkan sedang melakukan pendekatan dengan institusi perbankan setempat untuk meminjam dana talangan pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). Softbank mengajukan pinjaman utang senilai US$10 miliar atau Rp160 Triliun, menurut berita dari The Information (4/7/2024).
Peluang proyek baru SoftBank dimaksudkan untuk memasok perangkat semikonduktor yang mendukung AI. Langkah terbaru ini merupakan bagian dari rencana CEO Masayoshi Son yang lebih luas untuk memposisikan SoftBank sebagai pemimpin dalam industri teknologi AI.
Baca Juga:
Permintaan Chip AI Tinggi Bikin Valuasi Pasar Nvidia Meroket
SoftBank terus mencari pendanaan untuk terjun ke dalam chip AI untuk bersaing dengan Nvidia Corp. Diskusi yang sedang berlangsung menunjukkan niat SoftBank untuk meningkatkan eksposurnya terhadap infrastruktur AI.
Sementara itu, SoftBank juga mempertimbangkan investasi energi untuk memenuhi kebutuhan daya pusat data AI. Inovasi dalam energi terbarukan dan teknologi nuklir sedang dipertimbangkan untuk memastikan pasokan listrik yang cukup untuk pusat-pusat tersebut.
Sebaliknya, Son sejauh ini enggan berinvestasi di perusahaan AI generatif, padahal belakangan ini menjadi favorit investor di seluruh wilayah. Informasi tersebut melaporkan bahwa ia bahkan memblokir Vision Fund SoftBank untuk melakukan investasi di pengembang model sumber terbuka Mistral yang berkantor pusat di Paris.
Baca Juga:
NVIDIA Benamkan Teknologi Generatif AI ke Jutaan PC
Di sisi lain, Son terus melakukan simulasi dengan berbagai ide dan strategi investasi untuk memperkuat jangkauan Arm ke pasar AI. Arm sendiri telah diakuisisi SoftBank pada tahun 2016. Son melihat Arm sebagai core dari ambisi AI-nya, karena desainnya sangat penting bagi evolusi chip AI di masa depan. IPO Arm baru-baru ini dan kapitalisasi pasarnya yang meningkat telah memperkuat posisi SoftBank di sektor hardware AI.