Technologue.id, Jakarta - SpaceX berencana meluncurkan uji terbang ketiga roket Starship pada 14 Maret sambil menunggu persetujuan peraturan. SpaceX menekankan bahwa tanggal tersebut kemungkinan akan berubah, hal yang biasa terjadi pada pengujian pengembangan.
SpaceX mengatakan uji terbang ketiganya akan mencoba pembakaran pendakian yang berhasil pada tahap pertama dan kedua, membuka dan menutup pintu muatan Starship, melakukan demonstrasi perpindahan propelan selama fase tahap atas dan menyalakan kembali mesin Raptor saat berada di luar angkasa.
Jika semuanya berjalan dengan baik, SpaceX mengatakan pihaknya juga ingin masuk kembalinya Starship secara terkendali, di mana kendaraan terbesar yang pernah dibuat untuk diangkat ke luar angkasa itu dikontrol untuk mendarat di suatu titik di Samudera Hindia.
“Jalur penerbangan baru ini memungkinkan kami untuk mencoba teknik baru seperti pembakaran mesin di luar angkasa sambil memaksimalkan keselamatan publik,” kata SpaceX.
“Pendekatan pengembangan berulang yang cepat ini telah menjadi dasar bagi semua kemajuan inovatif utama SpaceX, termasuk Falcon, Dragon, dan Starlink," tambahnya.
Baca Juga:
Apple Dituding Cegah Epic Games Store dan Fortnite Hadir di iOS
Peningkatan yang berulang sangat penting karena perusahaan berupaya membangun sistem transportasi yang sepenuhnya dapat digunakan kembali yang mampu membawa awak dan kargo ke orbit Bumi, membantu umat manusia kembali ke bulan dan pada akhirnya melakukan perjalanan ke Mars dan seterusnya.
Sekadar informasi, uji terbang pertama pada April lalu tampaknya mengalami kegagalan setelah Starship meledak beberapa menit usai lepas landas, menghasilkan puing-puing yang tertinggal di Teluk Meksiko setelah peluncurannya dari Texas Selatan.
Administrasi Penerbangan Federal membutuhkan waktu berbulan-bulan sebelum memberikan izin SpaceX untuk uji terbang kedua sampai beberapa tindakan perbaikan diambil atas desain dan peluncuran.