Technologue.id, Jakarta – Tak terasa, tahun ini ternyata adalah tahun kedua Uber mengaspal di Jakarta. Semenjak melayani masyarakat ibu kota tahun 2014, Uber telah melewati banyak hal, dari kasus oknum driver nakal yang menarik ongkos Rp 595 ribu dari seharusnya Rp 18 ribu saja hingga operasionalnya yang sempat dilarang oleh Menteri Perhubungan saat itu, Ignasius Jonan. Namun, mari lupakan sejenak masalah-masalah di atas. Setidaknya, startup yang dibesarkan oleh Travis Kalanick itu sudah melakukan banyak hal positif bagi Indonesia, terutama untuk konsumennya di Jakarta. Dari data yang dirangkum oleh Uber dalam Year in Review-nya, startup yang dulunya bernama UberCab itu mengklaim sudah mengarungi lebih dari 603 juta km jalanan Jakarta selama 2016. Rute sejauh itu tak cuma mencakupi destinasi di dalam kota, tetapi juga mencakupi daerah pinggiran Jakarta. "24 persen perjalanan Uber ditempuh di daerah pinggiran kota," begitu papar Uber. Fakta lain yang tak kalah menarik adalah ternyata user startup pesaing Grab dan Go-Jek itu pun doyan bepergian saat dini hari. Setidaknya, sebanyak 30 persen pengguna Uber melakukan perjalanan di antara pukul 22.00 hingga 02.00 WIB. Selain itu, redaksi meyakini kalau kebanyakan para driver Uber kemungkinan besar pernah mengantarkan penumpang ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Sebab, itulah destinasi yang paling sering dituju oleh pengguna Uber di Jakarta. [caption id="attachment_11088" align="alignnone" width="1000"] Destinasi utama pengguna Uber Jakarta (source: Uber)[/caption] Itu dia beberapa fakta menarik terkait kiprah Uber secara keseluruhan di ibu kota tahun ini. Semisal Anda ingin tahu sudah sejauh apa perjalanan Anda dengan Uber, Anda bisa log-in langsung ke situs yearwithuber.com. Selamat mengenang kembali perjalanan Anda dengan Uber tahun ini!   Baca juga: Asyik, Naik Uber Bisa Diskon 50%! Begini Caranya Ramai-Ramai Turun ke Jalan, Supir Uber Minta Komisi Dinaikkan Seperti Apa Rasanya Magang di Microsoft, Google, atau Uber?