Technologue.id, Jakarta - Selepas penutupan layanan GoLife dan GoFood Festival pada 27 Juli nanti, Gojek menyebut akan mulai berfokus pada layanan inti. Hal ini diungkapkan oleh Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi dalam pernyataan resminya pada Selasa (24/6/2020).

Kevin mengatakan pihaknya akan berfokus pada tiga layanan inti yakni transportasi (GoRide), pesan antar makanan (GoFood), dan uang elektronik (GoPay). Tidak hanya itu, fokus juga akan diarahkan pada layanan yang mengalami pertumbuhan seperti layanan logistik (GoSend) dan layanan belanja keburukan (Grocery).

Baca Juga:

Gojek Pasang Sekat Pelindung di GoRide

"Perusahaan dapat menggunakan sumber daya yang ada untuk memperkuat fokus kepada bisnis yang memiliki dampak paling luas, khususnya mencakup tiga layanan inti, di samping juga layanan yang menunjukkan hasil pertumbuhan di tengah pandemi seperti bisnis logistik yang tumbuh 80% sejak awal pandemi atau layanan belanja kebutuhan sehari-hari yang naik dua kali lipat," ujarnya.

Gojek sendiri diketahui telah mengalami penurunan signifikan pada layanan GoLife dan GoFood Festival selama pandemi virus Corona. Penurunan ini memaksa perusahaan unicorn asal Indonesia itu menutup kedua layanan tersebut yang mengakibatkan 430 karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baca Juga:

Gojek Konfirmasi PHK 430 Karyawan

Untuk mengurangi beban para karyawan terdampak, Gojek berjanji akan memberikan pesangon kepada mereka yang terdampak. Dikatakan bahwa mereka akan menerima pesangon minimum gaji 4 pekan ditambah 4 pekan gaji untuk setiap tahun lamanya bekerja.

Selain itu, Gojek juga akan membayarkan cuti tahunan yang tidak digunakan, memperpanjang asuransi kesehatan hingga akhir 2020, dan memberikan perangkat elektronik berupa laptop yang digunakan para karyawan selama bekerja di Gojek. Hal ini dilakukan untuk mendukung para karyawan terdampak untuk mencari peluang lain.