Technologue.id, Jakarta - Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan jumlah penggunaan motor tertinggi di Asia Tenggara, dimana sekitar 85% rumah tangga di Indonesia setidaknya memiliki satu sepeda motor.
Dengan kesiapan memasuki era kendaraan listrik sebagai transisi dari energi berbasis fosil menuju energi berkelanjutan, Indonesia sendiri telah mencanangkan strategi emisi net-zero 2060.
Dengan diberdayakannya tenaga listrik, pemerintah Indonesia telah menargetkan penggunaan 2 juta motor listrik pada tahun 2050 mendatang.
Baca Juga:
Masuki Industri E-Bike, BMW Akan Ciptakan Sepeda Listrik Mini
Hal ini mendorong Volta, produsen motor listrik asli Semarang yang merupakan anggota Microsoft Entrepreneurship for Positive Impacts, untuk terus berupaya meningkatkan pengalaman berkendara menggunakan motor listrik secara mudah dan menyenangkan, salah satunya dengan menghadirkan VoltaChat.
VoltaChat merupakan chatbot didukung Azure OpenAI Service yang dapat membantu pengguna ataupun calon pengguna untuk mempelajari berbagai macam produk Volta secara interaktif, menemukan rekomendasi produk yang paling cocok, hingga mencari stasiun penukaran baterai dan pengisian daya yang paling dekat, dll.
Saat ini, Volta yang tingkat kandungan dalam negeri (TKDN)-nya telah mencapai lebih dari 40%, menawarkan dua jenis kendaraan listrik, yaitu roda 2 dan roda 3, dengan model 401, Virgo, dan Mandala sebagai produk unggulannya.
Setiap kendaraan Volta juga dilengkapi dengan sistem Internet of Things (IoT) yang terintegrasi dengan aplikasi. Ini memungkinkan pengendara mengelola kendaraan mereka serta melakukan monitoring baterai secara real-time, sehingga pengalaman berkendara menjadi lebih berkualitas.
Baca Juga:
Tazzari Pamer Mobil Listrik Minimax Baru
Selain teknologi, Volta Indonesia melihat peningkatan produktivitas dan kesejahteraan komunitas pengemudi ojek online melalui salah satu programa mereka, Semolis (Sewa Motor Listrik) yang memungkinkan pengemudi ojek online untuk bisa menyewa motor listrik secara harian dan memiliki motor tersebut setelah elewati batas sewa tertentu.
Dengan program ini, para pengemudi ojek online bisa berkontribusi dalm pengurangan emisi karbon di Indonesia dan mampu menghemat hingga 60% pengeluaran harian karena tidak perlu lagi berurusan dengan harga bahan bakar minyak dan biaya servis kendaraan.
"Sejalan komitmen Microsoft untuk menjadi carbon negativve pada tahun 2030, kami percaya inovasi Volta mampu memberikan tidak hanya dampak positif pada lingkungan, tapi juga pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia," ujar Fiki Setiyono, Azure Business Group Lead Microsoft Indonesia.
Microsoft sendiri telah mengalami penurunan emisi sebesar 0,5% pada tahun 2022, yang merupakan hasil dari pengurangan emisi pada kegiatan operasional langsung Microsoft, terutama Cakupan 1 dan 2 ebesar 22,7%.
Hasil positif yang diraih oleh Microsoft di tahun 2022 merupakan hasil dari peningkatan operasional perusahaan, pengukuran berbasis telemetri perangkat secara real-time, investasi energi terbarukan, pembelian bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF), serta pengadaan sertifikat energi terbantukan (REC) yang tidak dibundel.