Technologue.id, Jakarta - Beberapa faktor membuat cryptocurrency menjadi investasi yang tidak sepenuhnya aman. Namun, tanda-tanda lain muncul bahwa cryptocurrency akan tetap ada ke depannya.
Ada banyak risiko yang terkait dengan kripto. Investor dan pengguna harus memutuskan sendiri apakah manfaatnya lebih besar daripada risiko yang melekat.
Berikut ini penjelasan aman atau tidaknya investasi digital kripto yang tengah tren di dunia, bahkan di Indonesia, berdasarkan penjelasan di laman fool.com.
Baca juga:
Pasokan Bitcoin Ethereum Berkurang, Begini Tanggapan CEO Indodax
Risiko Mata Uang Kripto
Pertukaran Cryptocurrency, lebih dari bursa saham, rentan diretas dan menjadi target aktivitas kriminal lainnya. Pelanggaran keamanan telah menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi investor yang mata uang digitalnya dicuri, mendorong banyak bursa dan perusahaan asuransi pihak ketiga untuk mulai menawarkan perlindungan terhadap peretasan.
Menyimpan cryptocurrency dengan aman juga lebih sulit daripada memiliki saham atau obligasi. Pertukaran mata uang kripto seperti Coinbase (NASDAQ:COIN) membuatnya cukup mudah untuk membeli dan menjual aset kripto seperti Bitcoin (CRYPTO:BTC) dan Ethereum (CRYPTO:ETH). Namun banyak orang tidak suka menyimpan aset digital mereka di bursa karena risiko mengizinkan perusahaan mana pun untuk mengontrol akses ke aset mereka.