Technologue.id, Jakarta - Grup hacker Brain Cipher mengklaim telah menghapus file atau data yang mereka curi dari pemerintah Indonesia. Seperti diketahui, kelompok peretas ini berhasil menyandera data Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya sejak 20 Juni.

Selama sekitar dua pekan kasus ini tidak menemukan jalan keluar setelah grup peretas meminta tebusan uang USD8 juta atau sekitar Rp131 miliar, Brain Cipher akhirnya berjanji untuk merilis kunci data pada Rabu (3/7/2024).

Dalam posting-an terbaru via media sosial X yang dulu bernama Twitter, Brain Cipher yakin kunci yang mereka beri telah berhasil. "Halo lagi. Kami tidak akan menunggu jawaban dari pusat data. Kami yakin kuncinya berfungsi, kami berharap spesialis lokal dapat memulihkannya tanpa masalah," ujar kelompok hacker tersebut.

Baca Juga:
Indonesia Jadi Sorotan Media Asing Gara-Gara Ransomware PDNS 2

"Kami mengonfirmasi bahwa kami telah menghapus semua data yang kami miliki. Basis data, log, email. Kami pikir kami telah mendapatkan kepercayaan semua orang," tulis mereka.

Lebih lanjut Brain Cipher menegaskan bahwa siapa pun yang mencoba menjual data atas nama kami adalah palsu. "Kita berdua harus move on," tambahnya.