Technologue.id, Jakarta – Beberapa dari Anda mungkin sudah memimpikan bekerja di perusahaan teknologi ternama. Entah itu karena iming-iming gaji yang tinggi atau kepincut nama prestisius perusahaan itu, wajar saja jika Anda punya target seperti itu, karena memang industri teknologi sedang besar-besarnya saat ini dan berproyeksi bagus ke depannya. Namun, sebaiknya Anda juga menyeimbangkan kehidupan Anda di dalam dan di luar kantor. Pasalnya, survei dari Blind terhadap lebih dari 11 ribu karyawan dari 30 perusahaan teknologi ternama mengungkap fakta miris, yakni kelelahan karena pekerjaannya.
Baca juga:
CEO Apple Pun Akui Kecanduan Gadget
Mengutip BusinessInsider.com (03/06/2018), platform yang mewadahi aspirasi karyawan terkait pekerjaannya secara anonim itu menemukan ada 57,16 persen pegawai industri teknologi yang merasa pekerjaannya telah sangat menguras kemampuan fisiknya. Para responden itu bekerja di nama-nama atau platform yang tak asing lagi, macam Nvidia, Oracle, Snapchat, hingga Amazon. Duduk di peringkat pertama di daftar ini, adalah Credit Karma. Para karyawan di perusahaan yang mengurusi finansial personal ini 70 persennya menjawab "Ya", saat disodori pertanyaan sederhana "Apakah Anda saat ini menderita kelelahan karena bekerja?". Sementara itu, duduk dari peringkat kedua hingga kelima secara berturut-turut adalah Twitch, Nvidia, Expedia, dan Oath (subsider Verizon yang mengurusi konten digital, termasuk AOL dan Yahoo!).Baca juga:
Apakah Microsoft Induk yang Tepat untuk GitHub?
Lantas, di mana peringkat perusahaan macam Microsoft, Facebook, Apple, hingga Google? Walaupun tak menempati 10 besar, nama-nama itu tetap masuk di daftar ini, tepatnya di nomor 15, 16, dan 22. [caption id="attachment_34124" align="alignnone" width="673"]
10 perusahaan teknologi ternama yang karyawannya mengaku pekerjaannya melelahkan (source: TeamBlind.com)[/caption]
Survei yang dilakukan dari 12 sampai 21 Mei 2018 itu juga menyimpulkan kalau karyawan di Netflix paling sedikit mengalami problem ini. Netflix, penyedia layanan video-on-demand yang valuasinya telah melebihi Disney itu, menduduki peringkat paling buncit alias nomor 30.
Baca juga:
Telan Biaya Rp 1 Triliun, Pabrik Advan Diinspeksi Menkominfo
Sebagai gambaran, Blind hanya memasukkan perusahaan yang minimal 40 pegawainya telah memberikan respons. Mungkin, survei ini tidak benar-benar mencerminkan budaya kerja masing-masing perusahaan – bisa dilihat dari bantahan pihak Credit Karma pada BusinessInsider.com yang kemudian membeberkan survei internalnya kalau 90 persen pegawainya mengaku beban pekerjaan yang mereka dapat sesuai dengan ekspektasinya. Namun setidaknya, fenomena ini bisa menjadi gambaran bahwa perlu memiliki kesiapan fisik dan mental yang baik apabila Anda yang hendak menjadi bagian dari korporasi industri teknologi.