Technologue.id, Jakarta - Penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak tengah merebak di Jawa Timur. Virus ini menginfeksi sapi, babi, dan domba serta banyak spesies satwa liar berkuku terbelah.
Infeksi menyebabkan lesi vesikular di dalam dan di sekitar mulut dan di kaki, yang mengakibatkan keengganan hewan untuk makan atau bergerak. Namun konfirmasi infeksi memerlukan analisis laboratorium, biasanya melibatkan RT-PCR real-time, dan serotipe dicapai dengan menggunakan antigen ELISA. Vaksin virus yang tidak aktif tersedia.
Penyebaran penyakit itu perlu diantisipasi karena Hari Idul Adha atau Idul Kurban sudah mendekat. Melansir laman msdvetmanual.com, penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh infeksi Aphthovirus, anggota famili Picornaviridae. Ada 7 serotipe virus, disebut: A, O, C, Asia 1, dan SAT (Southern African Territories) 1, 2, dan 3.
Baca juga:
COVID-19 Saja Bikin Susah Dunia, Kini Peneliti Temukan Ribuan Virus Baru di Lautan
Keragaman lebih lanjut ditemukan antara strain dalam setiap serotipe. Virus ini terutama menyerang hewan berkuku belah dari ordo Artiodactyla. Inang ternak termasuk sapi, babi, domba, dan kambing.
Virus PMK juga dilaporkan memengaruhi lebih dari 70 spesies artiodactyl liar. Termasuk kerbau Afrika, bison, jerapah, unta, dan beberapa spesies rusa dan kijang.
Beruntung, hingga saat ini, virus PMK tidak menular dari hewan ke manusia. Jika pun ada, sangat jarang terjadi.