Technologue.id, Jakarta - Selama konferensi pers pada Rabu, pejabat NASA untuk pertama kalinya membahas secara terbuka perpecahan dalam badan tersebut tentang apakah wahana antariksa Starliner benar-benar cukup andal untuk mengembalikan dua astronot veteran, Butch Wilmore dan Suni Williams ke Bumi dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

NASA kabarnya diam-diam bekerja selama berminggu-minggu dengan SpaceX, perusahaan roket antariksa milik Elon Musk untuk misi penyelamatan potensial bagi Wilmore dan Williams, dikutip dari Wired. Akan tetapi, ada kemungkinan misi peluncuran Crew-9 mengalami penundaan.

Kepala operasi penerbangan antariksa manusia NASA, mantan astronot Ken Bowersox, mengatakan belum ada keputusan akhir yang dibuat tentang bagaimana Wilmore dan Williams kembali ke Bumi. Ia mengatakan ada perbedaan pendapat yang wajar di antara para insinyur di NASA.

Baca Juga:
Starliner Rusak, Dua Astronot NASA Terjebak di Stasiun Luar Angkasa

NASA merupakan "pelanggan" penerbangan antariksa dan Boeing sendiri yang mengembangkan dan mengoperasikan Starliner. Mereka memiliki perbedaan pendapat tentang kelayakan 28 pendorong sistem kontrol reaksi yang digunakan untuk manuver dan penunjuk arah kendaraan yang rumit.

"Saya rasa ini sangat sehat. Saya harus mengakui bahwa terkadang ketika kami berselisih pendapat, itu tidak menyenangkan. Memang menyakitkan untuk berdiskusi seperti itu, tetapi itulah yang membuat kami menjadi organisasi yang baik," jelas Bowersox.