Technologue.id, Jakarta - Wacana terkait penghapusan BBM berjenis Pertalite kembali menyeruak. Hal ini merupakan lanjutan dari Program Langit Biru yang dicanangkan Pertamina pada 2015 silam.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Umum Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), Kukuh Kumara mengklaim bahwa Pertalite merupakan bahan bakar yang buruk dilihat dari segi emisi.

Baca Juga:
Moka Perkenalkan Layanan Premium Permudah Transaksi

"Pertalite itu bahan bakar baik atau buruk kacamata emisi? Buruk. Karena sulfurnya tinggi. Kita seharusnya menuju penggunaan bahan bakar yang lebih bersih kan," jelasnya di acara 'Memproyeksi Pasar Otomotif 2024, Peluang dan Tantangan yang diadakan Forum Wartawan Otomotif (Forwot), Selasa (16/1/2024).

Secara tak langsung, pihak Gaikindo mendukung langkah pertamina untuk menghapus BBM bersubsidi Pertalite (Ron 90) dan menggantikannya dengan Pertamax Green (Ron 92).

"Kita itu sudah diminta untuk Euro 4, itu investasinya tidak kecil. Nah sekarang pemerintah. Kalau diberikan bahan bakar yang jelek, tidak ada manfaatnya, padahal ada investasi disitu," katanya.

Menurut Kukuh, untuk menuju net zero emisi, bukan hanya teknologi mobilnya saja yang ditingkatkan, tapi bahan bakarnya juga harus mendukung.