SHARE:
Technologue.id, Jakarta – Perusahaan teknologi sebesar Samsung dan Apple dicurigai melakukan hal curang terhadap produk smartphone-nya. Komisi Pengawas Persaingan Usaha Italia (AGCM) adalah yang lantang mengkritisi keduanya.
Baca juga:
Samsung Galaxy 6s Sapa Tiongkok, Bagaimana Indonesia?
Investigasi yang telah mereka rampungkan membuktikan kalau Samsung dan Apple bersalah karena sengaja membuat ponsel pintarnya tak bekerja maksimal, akibat memberikan pembaruan software secara paksa. Alhasil, ponsel pengguna yang baru di-upgrade itu pun performanya malah melambat.Baca juga:
iPhone Baru Tak Lagi Menggairahkan
Praktik ini pada akhirnya ditengarai sebagai cara perusahaan Samsung dan Apple untuk memaksa konsumen membeli perangkat baru. Masing-masing perusahaan asal Korea Selatan serta Amerika Serikat tersebut dikenai denda €5 juta (sekitar Rp86 miliar). Apple lebih sial. Mereka mendapatkan tambahan denda €5 juta karena dinilai gagal menyediakan informasi yang jelas tentang cara mengganti baterai ponselnya. Sebagai gantinya, raksasa Cupertino itu telah mendiskon harga pergantian baterai iPhone 6 dan 6S sampai 31 Desember mendatang sembari meminta maaf.Baca juga:
Perang Paten Samsung VS Apple Usai, Apa yang Menarik Diketahui?
Sementara itu di sisi lain, baik Samsung dan Apple membantah kalau pihaknya sengaja melambatkan smartphone model lamanya agar konsumen beralih ke perangkat baru. Mengutip CNET.com (25/10/2018), perwakilan dari Samsung menjelaskan, "Samsung tidak pernah mengeluarkan update software yang mereduksi performa Galaxy Note 4. Sebaliknya, Samsung selalu merilis update software untuk menghadirkan pengalaman terbaik pada pengguna kami."