Dalam postingan di blog resminya, Xiaomi mengatakan bahwa teknologi pembuangan panas ini terinspirasi oleh teknik yang digunakan dalam industri kedirgantaraan.

Teknologi Loop LiquidCool menggunakan efek kapiler yang menarik zat pendingin cair ke sumber panas, menguapkan, dan kemudian menyebarkan panas secara efisien menuju area yang lebih dingin, hingga zat tersebut mengembun dan ditangkap melalui aliran searah saluran tertutup.

Baca Juga:
Xiaomi Siapkan Smartphone Layar 4K

Dibandingkan dengan opsi ruang uap (VC) konvensional, dikatakan oleh Xiaomi bahwa teknologi tersebut memiliki kemampuan pendinginan dua kali lipat dari yang ada saat ini, menjadikan Loop LiquidCool yang dikembangkan Xiaomi itu sebagai sistem pendingin smartphone paling efisien yang tersedia saat ini.

Selama pengujian game 30 menit menggunakan smartphone Xiaomi Mix 4 kustom, dengan VC asli diganti dengan modul Loop LiquidCool, Xiaomi mengatakan bahwa suhu perangkat itu tetap berada di bawah level maksimum 47,7℃ dan prosesornya 8,6℃, di mana suhu ini lebih rendah dari standar dengan sistem pendingin yang ada sekarang ini.

Xiaomi juga menjelaskan bahwa meskipun sistem generasi berikutnya menggunakan metode yang sama dengan pendinginan cairan CV, faktor bentuk baru tersebut mampu memberikan peningkatan efisiensi yang signifikan.

Pernyataan itu selanjutnya menjelaskan karena sistem VC konvensional tidak memiliki saluran terpisah untuk gas dan cairan, gas panas dan cairan dingin bercampur dan menghalangi satu sama lain, terutama ketika berada di bawah beban kerja yang tinggi.

Baca Juga:
Smartphone Xiaomi Naik Harga

"Pompa yang berbentuk cincin memiliki desain pipa gas yang telah dibuat secara khusus, yang mengurangi hambatan saluran udara sampai dengan 30 persen. Dengan memungkinkan aliran uap yang lebih lancar, maka kapasitas perpindahan panas maksimum bisa meningkat sampai dengan 100 persen,” ungkap Xiaomi.

Xiaomi berencana untuk memperkenalkan sistem Loop LiquidCool ke dalam produk smartphone mereka pada paruh kedua tahun 2022.