Technologue.id, Jakarta - Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah pengguna internet terbesar di dunia, dengan lebih dari 202 juta pengguna aktif pada 2023. Seiring dengan peningkatan penggunaan internet, risiko serangan siber juga meningkat secara signifikan.

Data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menunjukkan bahwa lebih dari 888 juta serangan siber terjadi di Indonesia selama tahun 2022 yang mencakup berbagai bentuk serangan seperti phishing, malware, dan ransomware.

Melihat kejahatan siber yang terus meningkat, perusahaan teknologi perlu mengantisipasi ancaman tersebut melalui teknologi yang juga ditingkatkan dengan Artificial Intelligence (AI). Salah satu perusahaan teknologi yang memanfaatkan AI dalam hal cyber security ialah Senhasegura.

Baca Juga:
Google Ingin Akuisisi Perusahaan Keamanan Siber dengan Nilai Rp370 Triliun

Senhasegura dipimpin oleh Marcus Scharra, orang yang berpengalaman di bidang Cyber Security dan AI selama lebih dari 20 tahun. Marcus saat ini menjadi Founder dan CEO Senhasegura dan mendirikan perusahaan ini pada 2013.

"Kami percaya bahwa cyber security harus berada di garis depan strategi digital setiap organisasi. Dengan memanfaatkan Artificial Intelligence, kami dapat secara proaktif mendeteksi dan mencegah serangan sebelum terjadi kerusakan yang signifikan," kata Marcus.